Search

IHSG di Persimpangan, Mau Naik Tapi Ruang Gerak Terbatas

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini asih akan dipengaruhi oleh sentimen perang dagang antara Amerika dan China. Kedua belah pihak masih berupaya untuk menyelesaikan sengketa tarif antara keduanya.

Pilarmas Investindo Sekuritas menllai saat ini China mulai berhati-hati karena China tidak mau terlalu banyak berjanji terhadap Amerika karena belum adanya kesepakatan yang terpenuhi.

Kepala penasehat ekonomi Donald Trump, Larry Kudlow menyampaikan pihaknya dan China akan merencanakan tatap muka minggu depan, dan komunikasi pun masih terus dilakukan. Trump juga mengatakan bahwa pembicaraan sedang berlangsung, dan akan mengakhiri kebuntuan mengenai penyelesaian perang dagang tersebut.


Respon positif muncul dari China yang dimana tengah mempertimbangkan untuk membeli produk pertanian AS sebagai itikad baik ditengah mulainya pembicaraan perdagangan kedua Negara tersebut, meskipun volume pembelian akan lebih kecil dari sebelumnya.

Ketika Amerika menekan China terkait dengan Huawei, sekuritas ini melihat bahwa memang hal ini akan membuat kedua Negara terluka, khususnya China. Namun disatu sisi, justru terlihat hal ini menjadi moment yang baik untuk Huawei.

"Kami melihat akibat perang tarif antara Amerika dan China, memberikan goncangan terhadap aktivitas dan pertumbuhan bisnis di Amerika," tulis riset Pilarmas Investindo, Kamis (4/7/2019).

Valbury Sekuritas menyebutkan perang dagang juga menyebabkan perekonomian Inggris melemah. Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral Inggris, Mark Carney.

Brexit memberikan pengaruh buruk terhadap perekonomian Inggris, tercatat kerugian ekonomi akibat Brexit mencapai 600 juta poundsterling per minggu. Selain itu, Brexit memangkas PDB Inggris hampir 2,5% pada 2018 dari sebelum referendum di 2016.

Akibat ketidakpastian terkait hubungan ekonomi dan politik dengan Uni Eropa telah memberikan dampak nyata bagi ekonomi Inggris, yang kemudian merambah ke negara-negara lainnya.

Terlepas dari sentimen di atas penguatan saham AS pada Rabu, setidaknya bisa menjadi katalis positif buat pasar saham Asia pada hari ini.

Faktor tersebut membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak keteritoral positif, meski ditengah keterbatasan katalis positif bagi pasar terutama dari domestik pada kali ini yang sedikit bisa memberatkan laju IHSG ke area tersebut.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.336/6.310/6.286 poin dan resisten di 6.387/6.412/6.438 poin.

Selain itu, pagi dini hari tadi tiga indeks saham utama di Negeri Paman Sam mengakhiri perdagangan di zona hijau: indeks Dow Jones naik 0,67%, indeks S&P 500 menguat 0,77%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 0,75%. Ketiga indeks saham tersebut kompak membukukan rekor penutupan tertinggi sepanjang masa.

Sebagai informasi, indeks S&P 500 sudah mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang masa dalam dua perdagangan pertama di pekan ini, sehingga capaian pada hari Rabu menjadi yang ketiga secara beruntun.

Sementara itu, perdagangan hari Rabu menandai kali pertama indeks Dow Jones mengukir rekor penutupan tertinggi yang baru pasca terakhir melakukannya di bulan Oktober. Untuk indeks Nasdaq Composite, kali terakhir rekor penutupan tertinggi yang baru dicetak sebelum hari ini adalah pada bulan Mei.

Membuncahnya optimisme bahwa The Federal Reserve selaku bank sentral AS akan segera memangkas tingkat suku bunga acuan menjadi faktor utama yang melandasi aksi beli oleh pelaku pasar.

Optimisme tersebut datang seiring dengan rilis data ekonomi yang mengecewakan, di mana angka penciptaan lapangan kerja AS (sektor non-pertanian) periode Juni 2019 versi Automatic Data Processing (ADP) diumumkan sebanyak 102.000 saja, jauh di bawah ekspektasi yang sebanyak 140.000, dilansir dari Forex Factory. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2XmyGCG

July 04, 2019 at 03:25PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "IHSG di Persimpangan, Mau Naik Tapi Ruang Gerak Terbatas"

Post a Comment

Powered by Blogger.