Search

Tunggu Hasil Pilpres 22 Mei, IHSG Belum Kuat Nanjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum pernah menguat dan malahan anjlok hingga 6,16% di level 5.826 seiring dengan kuatnya sentimen negatif dari dalam negeri dan global.

Pada perdagangan Senin ini (20/5/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Level pergerakan yang berpotensi diuji berada antara 5.777 hingga 5.877.

Dari AS, bursa Wall Street juga ditutup melemah pekan lalu dan berpotensi mempengaruhi bursa utama Asia pada perdagangan pekan ini. Investor di pasar saham New York panik, karena tersiar kabar perundingan dagang AS-China terancam mandek.

"Akibat hal-hal yang dilakukan AS sepanjang proses negosiasi, kami meyakini bahwa kalau memang ada sesuatu dari dialog ini tentu harus dibuktikan dengan ketulusan," kata Lu Kang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, dikutip dari Reuters.

Investor pun sedikit meninggalkan aset-aset berisiko sehingga membuat Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,38%, S&P 500 melemah 0,58%, dan Nasdaq Composite amblas 1,04%.


Dari dalam negeri, meskipun ada perang dagang AS-China, namun penurunan IHSG terasa lebih dalam karena faktor politik. Rencananya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan merilis hasil Pileg dan Pilpres pada 22 Mei mendatang dan melakukan penetapan tanggal 25 Mei jika tidak ada gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pelaku pasar cenderung untuk melepas portofolio berisiko miliknya seperti saham dan menunggu untuk masuk ketika suasana perpolitikan relatif kondusif. Ada sedikit kekhawatiran akan rencana aksi massa besar-besaran pada 22 Mei dan diharapkan tidak berakhir dengan kerusuhan.

Dari sisi teknikal, indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) menunjukkan bahwa IHSG masih cenderung mengarah turun, yang menunjukkan IHSG belum keluar dari tekanan.

Sumber: Refinitiv

Pola lilin hitam panjang (long black candle) yang terbentuk pada akhir pekan kemarin mengindikasikan potensi penurunan pada perdagangan hari ini.

Secara pergerakan, IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari terakhir (moving average/MA5). Bahkan, Indeks juga bergerak di bawah rata-ratanya dalam dua ratus hari (MA200). Hal ini menunjukkan adanya tekanan pada tren utama (major trend).

Adapun level penahan koreksinya (support) jika terjadi penurunan kembali berada di 5.777.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2X0iWBf

May 20, 2019 at 03:41PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tunggu Hasil Pilpres 22 Mei, IHSG Belum Kuat Nanjak"

Post a Comment

Powered by Blogger.