Search

Ternyata Stok AS Berlimpah, Harga Minyak Langsung Lemas

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia terkoreksi setelah lembaga resmi pemerintah AS,  Energy Information Administration (EIA) mengatakan bahwa inventori minyak AS untuk minggu yang berakhir pada 26 April meningkat 9,9 juta barel ke posisi 470,6 juta barel atau tertinggi sejak September 2017.

Data tersebut jauh melampaui konsensus pasar yang memprediksi peningkatan hanya sebesar 1,5 juta barel, seperti yang dilansir dari Reuters.

Pada hari Kamis (2/5/2019) pukul 09:00 WIB, harga minyak jenis Brent turun 0,03% ke level US$ 72.16/barel, setelah ditutup melemah 0,85% sehari sebelumnya.Sedangkan harga minyak light sweet (WTI) turun 0,03% ke posisi US$ 63,58/barel setelah melemah 0,49% kemarin (1/5/2019).

Akan tetapi pelaku pasar juga menaruh perhatian akan kemungkinan gangguan pasokan minyak dari Venezuela yang lebih besar.Pasalnya pada hari Selasa (30/4/2019) waktu setempat, pimpinan pihak oposisi Venezuela, Juan Guaido dikabarkan telah meminta bantuan pihak militer untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro.

Sebelumnya, pada hari yang sama juga telah terjadi bentrokan antara pasukan bersenjata pendukung Guido dengan tentara pendukung Maduro di Ibukota Caracas. Hal itu membuat aksi demo protes kepada pemerintah di jalan berubah menjadi tindak kekerasan. Namun pada siang hari, meskipun alot keadaan kembali damai dan tidak ada indikasi lebih lanjut Guaido akan mengambil alih kekuasaan dengan kekuatan militer.

Setelahnya, Guiado, meminta masa pendukungnya untuk turun ke jalan sekali lagi pada hari Rabu (1/5/2019) melalui akun sosial media pribadinya, mengutip Reuters. 

Meningkatnya konflik di Venezuela membuat risiko berkurangnya pasokan minyak dari Venezuela meningkat. Kala itu terjadi, maka ketersediaan pasokan minyak di pasar global semakin ketat.

Harga minyak juga masih mendapat sokongan dari pemangkasan produksi minyak yang dilakukan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Berdasarkan data Refinitiv, pada bulan April produksi minyak OPEC hanya sebesar 30,23 juta barel/hari yang berarti sudah berkurang 1,64 juta barel/hari dari posisi akhir Desember 2018.

Sebagai informasi, OPEC+ (OPEC dan sekutunya) pada awal Desember 2018 silam telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak sebesar 1,2 juta barel/hari mulai awal tahun 2019. Kuota pengurangan pasokan OPEC sebenarnya hanya 800 ribu barer/hari. Namun sejumlah gangguan pasokan minyak di beberapa negara OPEC telah membuat pasokan berkurang lebih dari yang direncanakan.

Pada bulan Juni 2019, OPEC+ akan kembali menggelar pertemuan untuk membahas nasib kebijakan pengurangan produksi minyak.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GWqjns

May 02, 2019 at 03:55PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Ternyata Stok AS Berlimpah, Harga Minyak Langsung Lemas"

Post a Comment

Powered by Blogger.