
Pada pukul 08:19 WIB, yen diperdagangkan di kisaran 111,48/US$, melemah (USD/JPY bergerajk naik) dibandingkan penutupan Rabu (1/5/19) di kisaran 111,37/US$, melansir kuotasi MetaTrader 5. Level terkuat tiga pekan yang dicapai Rabu kemarin di kisaran 111,04/US$.
Dolar AS yang mendapat momentum penguatan pasca pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed) mampu memukul balik yen. Saat pengumuman dini hari tadi, The Fed mengindikasikan tidak akan memangkas suku bunganya di tahun ini. Padahal pelaku pasar memperkirakan Bank Sentral AS tersebut akan memangkas suku bunga di akhir tahun ini.
The Fed menyatakan suku bunga 2,25% - 2,50% masih tepat, dan untuk saat ini tidak melihat akan adanya pemangkasan suku bunga.
Ekonomi AS memang masih kuat di kuartal I-2019, produk domestik bruto (PDB) tumbuh 3,2% jauh di atas prediksi 2,2% di Forex Factory, meski belanja konsumen menunjukkan pelambatan.
Satu lagi, pelambatan inflasi yang terjadi di AS diperkirakan oleh The Fed hanya sementara, yang memberikan alasan untuk tidak memangkas suku bunga.
Di sisi lain, kabar bagus dari perundingan dagang AS - China memberikan dampak negatif bagi yen. Dua negara ini dikabarkan akan segera mencapai kesepakatan dagang. CNBC International mengutip dari sumber terkait, melaporkan jika damai dagang akan tercapai pada Jumat pekan depan.
Jika bursa saham global merespon positif kabar damai dagang tersebut, yen yang menyandang status safe haven menjadi tidak menarik lagi. Para pelaku pasar akan masuk ke aset-aset berisiko yang memberikan imbal hasil tinggi.
Kombinasi antara sikap The Fed serta potensi damai dagang AS - China berpeluang menekan yen sepanjang perdagangan hari ini.
(pap/hps)
http://bit.ly/2Y2Eu0a
May 02, 2019 at 03:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "The Fed dan Damai Dagang AS-China Tekan Nilai Tukar Yen"
Post a Comment