Search

Sensitif soal Brexit, Poundsterling Letoi Lagi Pagi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs poundsterling melejit ke level tertinggi dalam satu bulan terakhir pada perdagangan Jumat (3/5/19) pekan lalu. Mata uang Inggris ini tengah mendapat momentum ketika level penutupan pekan lalu itu, pound bergerak tak jauh dari level tertingginya hari itu.

Namun sial bagi pound, faktor eksternal membuatnya melemah lagi di awal perdagangan Senin ini (6/5/19). Pernyataan dari pimpinan partai oposisi Inggris, Partai Buruh, Jeremy Corbyn, membuat poundsterling berakhir di level US$ 1,3171 atau terdepresiasi 1,08% dari Jumat pekan lalu dan mencapai level tertinggi harian US$ 1,3176.

Sementara pada hari ini pukul 8:49 WIB, pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,3142, melansir kuotasi MetaTrader 5.


Jumat pekan lalu, Corbyn mengatakan Parlemen Inggris harus memecahkan kebuntuan proposal Brexit, dan menyelesaian kesepakatan untuk keluar dari Uni Eropa.

Ia menyatakan hal tersebut setelah Partai Buruh kehilangan banyak suara saat pemilu lokal Inggris dan Irlandia Utara pekan lalu. Tidak hanya Partai Buruh, suara untuk Partai Konservatrif pimpinan Perdana Menteri Theresa May juga anjlok drastis.

Di sisi lain, Partai Liberal Demokrat justru meraih banyak suara, partai ini merupakan partai yang menyuarakan penolakan terhadap Brexit. 


Penurunan suara Partai Konservatif dan Partai Buruh dikatakan sebagai akibat geramnya para pemilih terkait Brexit yang tak kunjung usai, melansir Reuters. Hal itu yang membuat sikap Corbyn mulai melunak, dan harapan kembali muncul masalah panjang Brexit akan segara berakhir.  

Melansir Reuters, analis mata uang dari MUFG di London, Lee Hardman, optimistis atas kesepakatan lintas partai untuk memecah kebuntuan Brexit dan membuat poundsterling terus menguat. Pergerakan pound tersebut mencerminkan betapa sensitifnya mata uang ini terhadap isu Brexit.

Namun momentum yang didapat pound harus berkurang akibat kembali memanasnya hubungan dagang AS-China. Presiden AS Donald Trump mengatakan akan meningkatkan bea impor dari China akibat Negeri Tiongkok tersebut dituduh mencoba melakukan re-negosiasi.

Efek dari pernyataan Trump tersebut, China berencana untuk membatalkan perundingan dagang di pekan ini. Efek dari memanasnya hubungan kedua negara ini membuat mata uang safe haven kembali diburu trader.

Dolar AS merupakan salah satu mata uang yang dianggap safe haven atau minim risiko investasi, sehingga mampu menguat melawan pound di pagi ini. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Jj3ITS

May 06, 2019 at 06:03PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sensitif soal Brexit, Poundsterling Letoi Lagi Pagi Ini"

Post a Comment

Powered by Blogger.