Search

Poundsterling Diberi Napas Bangkit, Tapi Lalu Tertekan Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Poundsterling mengalami spike atau penguatan besar dalam waktu singkat, namun setelahnya kembali tertekan dan mengakhiri perdagangan di zona merah, Selasa (21/5/2019).

Lonjakan itu terjadi sebelum Perdana Menteri Theresa May berpidato dan menyampaikan detail Brexit. Namun, pound kembali melemah akibat proposal terbaru dari PM May tidak ada banyak perubahan dibandingkan sebelumnya, dan hanya ada tambahan referendum kedua.

Akibatnya pasar memperkirakan proposal yang akan diajukan pada awal Juni nanti akan kembali kandas, dan Theresa May kemungkinan akan lengser dari jabatannya sebagai perdana menteri akibat desakan Partai Konservatif pimpinannya.

Rilis data inflasi Inggris pukul 15:30 WIB nanti, Rabu, bisa memberikan napas baru bagi pound untuk bangkit. Berdasarkan data dari Forex Factory, inflasi bulan April diperkirakan naik menjadi 2,2%, lebih tinggi dari sebelumnya 1,9%.


Rilis data yang sesuai prediksi atau lebih tinggi akan memberikan tekanan bagi Bank of England (BoE) untuk menaikkan suku bunga. BoE sebelumnya menetapkan target inflasi sebesar 2,0%, sehingga inflasi yang lebih tinggi dari target akan membuka opsi kenaikan suku bunga guna meredam laju inflasi.

Analisis Teknikal

Poundsterling Diberi Nafas Bangkit, Tapi Ditekan Lagi Grafik: GBP/USD Harian                                                     Sumber: MetaTrader 5

Kegagalan mengakhiri perdagangan di atas level kunci US$ 1,2765 membuat tekanan bagi poundsterling masih besar.

Melihat grafik harian indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (MACD) berada di wilayah negatif yang semakin dalam, mengindikasikan tekanan turun yang masih kuat.

Poundsterling yang disimbolkan GBP/USD bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) 125 hari (garis biru), MA 21 hari (garis hijau), dan MA 8 hari (garis merah), juga menyiratkan tekanan turun yang kuat.

Poundsterling Diberi Nafas Bangkit, Tapi Ditekan Lagi Grafik: GBP/USD 30 Menit                                                       Sumber: MetaTrader 5

Sementara pada time frame 1 jam, GBP/USD bergerak di bawah MA 8, 21, dan 125, MACD bergerak naik namun masih berada di wilayah negatif, Stochastic turun namun belum memasuki wilayah jenuh jual (oversold).
GBP/USD pada pukul 14:30 WIB bergerak sekitar support (tahanan bawah) di level US$ 1,2664. Kemampuan menembus konsisten ke bawah level tersebut akan membuka peluang penurunan ke area US$ 1,2617.

Sementara resisten (tahanan atas) berada di kisaran US$ 1,2700, jika mampu dilewati pound berpeluang bangkit ke area US$ 1,2731.Selama tertahan di bawah resisten, pound masih cenderung melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WXDQ3D

May 22, 2019 at 09:51PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Poundsterling Diberi Napas Bangkit, Tapi Lalu Tertekan Lagi"

Post a Comment

Powered by Blogger.