Search

Pasar Forex Sesi Eropa: Euro Digencet Data Buruk Jerman

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang euro melemah lagi melawan dolar Amerika Serikat (AS) memasuki perdagangan sesi Eropa pada Kamis ini (23/5/19). Data aktivitas bisnis di Jerman yang memburuk membuat pelaku pasar cemas akan pelambatan ekonomi di Eropa.

Pada pukul 15:20 WIB, euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,1136, atau melemah dibandingkan penutupan Rabu (22/5/19) US$ 1,1149.

Jerman merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar di Eropa, dan merupakan motor penggerak Zona Euro. Dengan demikian, aktivitas bisnis yang buruk tentunya akan berdampak ke negara-negara lainnya.

Institusi ISH Markit melaporkan kontraksi sektor manufaktur Jerman semakin dalam di bulan ini. Angka indeks menunjukkan 44,3, turun dari bulan April sebesar 44,4. Sementara pada periode yang sama ekspansi sektor jasa melambat signifikan menjadi 55,0 dari sebelumnya 55,7.


Angka indeks dari ISH Markit merupakan hasil survei dari manajer pembelian atau sering disebut Purchasing Managers Index (PMI). Angka 50 merupakan ambang batas yang memisahkan antara ekspansi dan kontraksi.

Jadi angka di atas 50 menunjukkan ekspansi atau peningkatan aktivitas, sementara di bawah 50 berarti kontraksi atau penurunan aktivitas.

Pada 2 pekan lalu Komisi Eropa merilis proyeksi ekonomi Uni Eropa, dengan Jerman yang paling menjadi sorotan.

Pertumbuhan ekonomi Jerman yang diukur dari produk domestik bruto (PDB) dipangkas menjadi hanya 0,5% untuk tahun ini, jauh dibandingkan proyeksi 1,1% yang diberikan pada bulan Februari lalu.

Selain Jerman, Perancis dan Uni Eropa juga melaporkan data yang sama. Perancis sebagai negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di zona euro menunjukkan ekspansi yang meningkat.

Namun sayangnya dari negara-negara Zona Euro secara keseluruhan mengikuti Jerman di mana kontraksi manufaktur tercatat semakin dalam, dan ekspansi di sektor jasa juga melambat.

Kondisi ini diperparah dengan data buruk lainnya di Jerman, yakni tingkat keyakinan bisnis dunia usaha di Jerman yang mengalami penurunan. Data yang dirilis oleh Ifo menunjukkan, angka indeks tingkat keyakinan bisnis menurun menjadi 97,9 dari sebelumnya 99,2.

Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China, serta kemungkinan merembet ke Eropa sepertinya menjadi penyebab penurunan tersebut.

Euro telah melemah dalam 2 hari beruntun hingga Rabu kemarin, dan berada di dekat level terendah 23 bulan yang disentuh 26 April lalu di kisaran US$ 1,1110.

Tidak menutup kemungkinan kurs euro akan melewati level terendah sejak Mei 2017 tersebut akibat buruknya data-data dari negara-negara Zona Euro, Jerman khususnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Eqp6mG

May 23, 2019 at 11:05PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasar Forex Sesi Eropa: Euro Digencet Data Buruk Jerman"

Post a Comment

Powered by Blogger.