Search

Optimistis Perang Dagang Mendingin, Bursa Saham Asia Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei naik 0,05%, indeks Hang Seng naik 0,18%, dan indeks Kospi naik 0,18%.

Sentimen positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari harapan bahwa hubungan AS-China di bidang perdagangan bisa mendingin.

Seperti yang diketahui, pada pekan lalu Presiden AS Donald Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional di sektor teknologi melalui sebuah perintah eksekutif. Dengan aturan itu, Menteri Perdagangan Wilbur Ross menjadi memiliki wewenang untuk memblokir transaksi dalam bidang teknologi informasi atau komunikasi yang menimbulkan risiko bagi keamanan nasional AS.

Bersamaan kebijakan ini, Huawei Technologies dan 70 entitas terafiliasi dimasukkan ke dalam daftar perusahaan yang dilarang membeli perangkat dan komponen dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah.

Namun pada hari Senin (20/5/2019) waktu setempat, AS melunak dengan melonggarkan sejumlah larangan yang dikenakan pekan lalu terhadap Huawei.

Departemen Perdagangan AS mengizinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan AS selama 90 hari demi mempertahankan jaringan yang sudah ada saat ini dan menyediakan pembaruan (update) piranti lunak bagi ponsel-ponsel Huawei yang sudah ada saat ini, dilansir dari Reuters.

"Pendeknya, pelonggaran ini akan memperbolehkan operasi tetap berlanjut bagi pengguna ponsel Huawei dan jaringan broadband di pedalaman," kata Menteri Perdagangan AS Wilburr Ross.

Perkembangan terbaru, beberapa pejabat keamanan negara AS khawatir bahwa Trump dapat membatalkan sanski terhadap Huawei guna mencapai kesepakatan dagang dengan China, dilansir dari Bloomberg.

Sebelumnya, langkah serupa memang sempat diambil Trump. Pada tahun 2018, AS memblokir ZTE yang juga merupakan perusahaan pembuat perangkat telekomunikasi asal China dari membeli produk-produk teknologi AS. ZTE hampir bangkrut karena sanksi dari AS ini, sebelum akhirnya Trump menghapuskan sanksi bagi ZTE setelah berkomunikasi dengan Presiden China Xi Jinping.

Pada akhir bulan depan, Trump akan bertemu dengan Xi di sela-sela KTT-G20 di Jepang. Ada kemungkinan, sanksi bagi Huawei akan semakin dilonggarkan atau bahkan dicabut pasca keduanya bersua.

Jika ini yang terjadi, kedua negara dimungkinkan untuk kembali menggelar negosiasi yang pada akhirnya bisa mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung begitu lama.

Di sisi lain, kinerja bursa saham Asia dibatasi oleh rilis data ekonomi yang mengecewakan. Pada hari ini, ekspor Jepang periode April 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 2,4% secara tahunan, lebih dalam dibandingkan konsensus yang memperkirakan koreksi sebesar 1,8% saja, dilansir dari Trading Economics.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2LZeUI4

May 23, 2019 at 12:42AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Optimistis Perang Dagang Mendingin, Bursa Saham Asia Menguat"

Post a Comment

Powered by Blogger.