Search

CEO Indosat Mundur, Rini Jawab Soal Mahalnya Tiket Garuda

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham domestik pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (3/5/2019), ditutup terkoreksi 0,86% ke level 6.319,46.

Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) senada dengan bursa saham di Asia yang juga ditransaksikan di teritori negatif. Indeks Kospi melemah 0,74% disusul pelemahan indeks Straits Times 0,13%. Sedangkan, indeks Hang Seng menguat 0,46%. Koreksi IHSG pada perdagangan kemarin menjadi yang tertinggi di Asia.


CNBC Indonesia merangkum peristiwa dan aksi emiten yang layak dicermati pelaku pasar sebelum perdagangan hari ini, Senin (6/5/2019), dibuka.

1.Chris Kanter Mundur dari CEO Indosat
Chris Kanter mengundurkan diri dari jabatan Chief Executive Officer PT Indosat Tbk (ISAT). Chris hanya 6 bulan menjabat sebagai CEO Indosat Ooredoo setelah akhirnya mengundurkan diri. Informasi pengunduran diri ini dibenarkan oleh Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo.

"Iya. Dia kembali menjadi komisaris," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat malam (3/5/2019).

Hingga kini, Chris belum merespons lebih lanjut pertanyaan soal keputusan yang mengangetkan pasar modal dan industri telco Tanah Air ini, karena pada Kamis (2/5/2019), Indosat baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Saat paparan publik usai RUPST itu pun, manajemen perusahaan juga sama sekali tidak menyinggung soal pucuk pimpinan operator telco yang dimiliki Ooredoo asal Qatar ini.

Dalam dokumen yang diperoleh CNBC Indonesia, terungkap alasan pergantian pucuk pimpinan Indosat. Ternyata, posisi Chris Kanter akan diisi oleh Ahmad Abdulaziz al Neama mulai 2 Mei lalu.

2.Grup MNC Suntik Modal ke Iflix
Emiten media Grup MNC, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) mengungkapkan langkah menyuntik dana investasi kepada perusahaan penyedia layanan hiburan digital di Asia Tenggara, iflix, karena memandang potensi bisnis layanan tersebut di masa depan.

"Kami selalu mencari cara untuk memonetisasi konten kami dan kami senang mengambil bagian dalam monetisasi digital bermitra dengan iflix. Kami juga memilih untuk berinvestasi di saham iflix karena kami percaya bahwa perusahaan akan tumbuh secara signifikan dalam waktu dekat," kata David Fernando Audy, CEO MNCN, dalam siaran pers, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (4/5/2019).

Iflix telah menerima sejumlah investasi dari MNCN sehingga Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo ini resmi menjadi pemegang saham, kendati perseroan tidak mengungkapkan besaran investasi tersebut. Dengan kemitraan ini, iflix akan dapat membeli 10.000 jam konten dari program utama MNC untuk ditayangkan (streaming) secara eksklusif langsung di iflix.

3.Kebut Proyek Lepas Pantai, Wintermar Siap Private Placement
Emiten jasa transportasi laut untuk migas, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) siap menerbitkan saham baru dengan mekanisme penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada tahun ini sebanyak-banyaknya 423 juta saham.

Mengacu prospektus singkat perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonsia (BEI), jumlah saham baru tersebut setara dengan 9,98% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan nominal Rp 100/saham.

Namun perseroan belum menentukan besaran harga pelaksanaan private placement ini. Perseroan hanya mengungkapkan harga penerbitan saham baru berdasarkan Peraturan BEI I-A ialah harga pelaksanaan penerbitan saham baru minimal 90% dari rata-rata harga penutupan saham WINS selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler.

4.Menteri Rini: Tidak Mungkin Saya Turunkan Harga Tiket Garuda
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menegaskan ia tidak bisa mengintervensi maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menurunkan harga tiket pesawat. Rini menyebut, Garuda masih memenuhi ketentuan batas atas yang diatur Kementerian Perhubungan.

Hal itu ditegaskan Rini saat menjawab pertanyaan terkait mahalnya tiket pesawat Garuda Indonesia yang dikeluhkan masyarakat belakangan ini. "Tiket kita ikut Kemenhub. Kan Kemenhub ada batas atas ada batas bawah, kita ngikutin itu aja," kata Rini di Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Minggu (5/5/2019).

Rini menjelaskan, kendati pemerintah memiliki saham mayoritas Garuda Indonesia, atau tepatnya 60,53%, Kementerian BUMN tidak bisa serta merta menekan Garuda Indonesia menurunkan tarif tiket pesawat karena ada cost structure yang harus ditanggung maskapai, dan itu di luar kewenangannya sebagai Menteri BUMN, apalagi Garuda adalah perusahaan publik.

"Enggak mungkin dong [intervensi], tiket Garuda itu di bawah batas atas. Jadi kita masih normal-normal aja. Dan kita ini kan komersial. Jangan lupa loh Garuda itu perusahaan publik. Jadi mereka kalkulasinya mengikuti cost structure mereka, saya enggak bisa [sebagai] Menteri BUMN, eh kamu turunin. Itu ada cost structurenya," ungkap Rini Soemarno.

5.ABM Investama Rugi Rp 2,8 M di Q1-2019 Gara-gara Batu Bara
Emiten pertambangan Grup Tiara Marga Trakindo, PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan penurunan kinerja selama kuartal I-2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di tengah pelemahan harga batu bara global.

Data laporan keuangan menunjukkan, pendapatan ABMM turun 21% menjadi US$ 144,90 juta atau setara dengan Rp 2,05 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$) dari kuartal I-2018 sebesar US$ 184,56 juta.

Pendapatan terbesar diperoleh dari bisnis kontraktor tambang dan tambang batu bara yang mencapai US$ 100,11 juta, juga turun dari sebelumnya US$ 133,38 juta. Sementara, pendapatan dari bisnis lain justru naik yakni jasa logistik dan sewa kapal naik menjadi US$ 26,53 juta, divisi site service dan repabrikasi naik menjadi US$ 10,71 juta. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2vBbMHt

May 06, 2019 at 03:19PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "CEO Indosat Mundur, Rini Jawab Soal Mahalnya Tiket Garuda"

Post a Comment

Powered by Blogger.