Sebut saja lahirnya designer-designer fesyen muslim lokal seperti Ria Miranda, Dian Pelangi, Senaz dengan Si.Se.Sa, dan lainnya. Jilbab atau busana muslim dari perancang lokal ini tak main-main harganya, sehelainya minimal seharga Rp 300 ribuan hingga Rp 900 ribuan.
Dulu, para perancang baju ini memasarkannya di situs pribadi atau menggandeng gerai online khusus seperti HijUp. Tapi kini, busana muslim layaknya fesyen bermerek internasional. Mereka memiliki pagelaran busana eksklusif khusus di hotel-hotel bintang lima, dan juga masuk ke mal-mal kelas papan atas.
![]() |
Baca: Menuai Laba dari Fenomena Hijrah
Salah satunya gerai ritel SOGO, yang kini sampai membuka konsep modest wear khusus pertamanya di Kota Kasablanka yang diberi nama SAMAIRA.
Handaka Santosa selaku Direktur PT MAP Adiperkasa Tbk (MAPI) mengatakan bahwa pembukaan SAMAIRA ini salah satunya didasari dengan minat busana muslim khususnya pada kalangan menengah atas. Tak tanggung-tanggung mereka banyak mencari model terbaru dan tidak biasa.
"Pasar menengah atas untuk baju muslim sangat menarik. Kita melihat ini satu kesempatan untuk tumbuh kalau orang lain yang duluan kita akan jadi follower tapi kita tidak mau," ujar Handaka Santosa saat acara peluncuran Samaira di SOGO, Jakarta (8/5/2019).
Sedikitnya, terdapat 21 brands yang dapat ditemukan di SAMAIRA, sepertiArtKea, Biye, Diario, Fav, Hikmat, Jenna & Kaia, KAMI, Karkhaa Indonesia, Luire by Raden Sirait, Mouca, Nita Seno Adji, NNG, RiaMiranda, Radwah, Sayee, Sessa, Solemn, Sodagar, Siti Khadijah, Tanda Mata, Vornera, Victoria Alexandra.
Baca: Tren Fesyen Hijrah Kelas Menengah, Biar Soleha atau Ajang Adu Gaya?
Ke dua puluh satu brands yang hadir telah dikurasi sesuai dengan identitas dan signature masing - masing yang sesuai dengan pangsa pasar dan juga familiar dikalangan para pecinta mode Indonesia.
"Selama ini, modest wear berada di counter sesuai dengan brand masing-masing. Dikarenakan oleh hal tersebut, kami membuka SAMAIRA sebagai konsep modest wear pertama di Department Store. Seluruh brands yang terdapat di SAMAIRA merupakan brand lokal. Sesuai dengan salah satu visi dan misi SOGO, kami ingin mendukung para pengusaha dan supplier lokal agar semakin maju dan berkembang.
Berbicara omzet, Handaka mengaku bahwa pada ramadan ini diharapkan dapat tembus sekitar 15 sampai 20 persen.
![]() |
"Kalau di bulan Ramadan di banding bulan biasa kita bisa mencapai 2-3 kali lipat dari sales. Tapi kalau sama-sama dibanding bulan ramadan yang lalu kita mengharapkan kenaikan sekitar 15 sampai 20 persen," paparnya.
Handaka memaparkan bahwa penjualan dari bulan Januari hingga April ini masih flat dan tidak terlalu tinggi. Tapi untuk ramadan ini penjualan diharapkan mulai meningkat dengan total 10 persen.
"Diharapkan kita bisa mendapatkan in total bisa 10 persen. Kalau untuk SOGO tahun lalu pendapatan diatas Rp 4 triliun," ungkapnya.
[Gambas:Video CNBC] (gus/gus)
http://bit.ly/303bSWc
May 09, 2019 at 09:39PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bye Tanah Abang, Baju Muslim Kini Incar Kaum Menengah Atas RI"
Post a Comment