"Kami sudah non-aktifkan, tapi yang melakukan non-aktifnya itu direksi Pertamina, karena kan itu direksi anak usaha Pertamina," ujar Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno saat dijumpai di Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Lebih lanjut, Fajar mengatakan, saat ini proses investigasi masih berlangsung, dan dilakukan untuk mengetahui apa betul melakukan pelanggaran, dan jika terbukti melanggar, hal-hal apa saja yang dilanggar.
Menurutnya proses pe-nonaktifan ini sudah dilakukan sejak kemarin, BUMN berprinsip setiap pegawai pelat merah tidak boleh ikut berkampanye atau menjadi tim atau jadi apapun yang terkait kegiatan politik.
"Aturan dari BUMN kan sudah jelas bahwa tidak boleh berpihak, tidak boleh kampanye, atau terlibat jadi tim kampanye, atau jadi apapun," tegas Fajar.
Adapun, sebelumnya, PT Pertamina (Persero) masih melakukan investigasi terkait motif dari Wedi Kamaludin untuk ikut dalam rombongan Prabowo Subianto ke Brunei Darussalam.
Nama Wedi Kamaludin memang tengah jadi perbincangan karena keikutsertaannya dalam lawatan Prabowo ke Brunei Darussalam yang terungkap melalui dokumen manifest penerbangan.
Wedi menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pertamina Trans Kontinental. Anak usaha dari PT Pertamina (Persero) di bidang logistik.
Terkait dengan keikutsertaan Wedi, rupanya pihak Pertamina tidak mengetahui ihwal keikutsertaan salah satu direksi anak usahanya tersebut dalam rombongan Prabowo. Menurut perusahaan, kepergian direksi tersebut atas nama pribadi. (gus)
http://bit.ly/2Qf5fvF
May 21, 2019 at 10:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BUMN: Pejabat Pertamina Ikut Rombongan Prabowo Dinonaktifkan!"
Post a Comment