
Direktur Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan tahun lalu BI menaikkan bunga acuan 175 bps untuk mengelola nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sekarang rupiah tertekan karena di Juni 2019 ada pembagian dividen.
"Sekarang DNDF (domestik non delivery forward) lebih stabil sejak November (2018) di dukung oleh sikap The fed dan BI yang merubah stance kebijakan dari hawkish menjadi dovish," jelas Darmawan Junaidi dalam konferensi pers hasil RUPST Bank Mandiri di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
"Tapi nanti ada season 2 di November repatriasi dividen, bila kondisi rupiah stabil ada faktor global bisa di manage ada ruang bagi BI menurunkan bunga acuan 25 bps di akhir 2019."
Dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia diselenggarakan pada 15-16 Mei 2019. Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan bunga acuannya di level 6%."Keputusan tersebut sejalan dengan menjaga stabilitas eksternal di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Persnya, Kamis (16/5/2019).
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate masih bertahan di 6% pada bulan ini. Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat bulat, mufakat, kompak, tidak ada yang menyatakan pendapat berbeda.
(roy/roy)
http://bit.ly/2Yvc2UH
May 17, 2019 at 01:22AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Punya Ruang Turunkan Bunga Acuan 25 Bps, Asal..."
Post a Comment