Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan ada perbedaan penanganan antara Telegram dengan WhatsApp. Pemerintah memiliki jalur khusus dengan Telegram khususnya terkait konten radikalisme, terorisme dan child abuse.
"Itu jadi prioritas [di Telegram] karena kaitannya dengan kerusuhan, radikalisme, terorisme. Makan Densus tangkap-tangkapin. Itu musuh global," ujar Rudiantara di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Rudiantara menambahkan di Telegram hal tersebut bisa dilakukan karena Telegram bisa mengidentifikasi konten tersebut dan menurunkannya. Hal ini tidak bisa dilakukan di WhatsApp, tindakan yang diambil harus menyeluruh.
"Telegram ada penanganan khusus. intinya semuanya sama. Tapi pemerintah gak tutup, hanya batas saja. Dulu telepon dan SMS juga tak ada yang mengeluh. ini sementara saja," ujarnya.
Asal tahu saja, sejak kemarin pemerintah membatasi akses masyarakat ke media sosial dan layanan perpesanan. Fitur yang dibatasi mengunggah foto dan video. Kebijakan ini untuk menangkal penyebaran hoaks dan konten negatif.
Simak video tentang pembatasan WhatsApp dan Instagram di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
http://bit.ly/2WubtgN
May 24, 2019 at 11:17AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Akses ke WhatsApp Dibatasi Tapi Telegram Tidak, Kenapa?"
Post a Comment