Search

Poundsterling Babak Belur Lawan Dolar AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Poundsterling kembali melemah lawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (25/4/19). Mata uang Inggris ini babak belur di hadapan dolar AS, hingga Rabu (24/4/19) kemarin telah mencatat penurunan delapan hari perdagangan beruntun.

Pelemahan terus berlanjut pada hari ini, hingga menyentuh level terlemah sejak 15 Februari lalu. Kisruh Brexit masih menjadi penekan utama pound, bahkan menutupi data-data ekonomi yang bagus dari Inggris. Pada pukul 20:01 WIB pound diperdagangkan di kisaran US$ 1,2887.

Pasar tenaga kerja, sebagai salah satu indikator kesehatan ekonomi, terlihat sangat kuat. tingkat pengangguran pada Februari sebesar 3,9%, terendah dalam 44 tahun terakhir. Tidak hanya itu, kenaikan upah rata-rata juga masih berada di 3,5% yang menjadi kenaikan tertinggi dalam 10 tahun.

Perekonomian Negeri Ratu Elizabeth tersebut sebenarnya cukup kuat, namun ketidakpastian Brexit membuat masa depan masih buram.

Kabar terbaru, Perdana Menteri Theresa May sekali lagi akan mengajukan voting proposal Brexit ke Parlemen Inggris pada pekan depan, melansir laporan Business Insider.


Langkah tersebut terbilang berani, mengingat diskusi dalam pembuatan proposal dengan Partai Buruh selaku oposisi juga belum menunjukkan titik terang. Proposal Brexit PM May sebelumnya sudah tiga kali kandas di parlemen.

Jika benar PM May akan mengajukan proposal, besar kemungkinan akan kembali kandas, apalagi posisinya juga sedang di goyang oleh partainya sendiri, Partai Konservatif.

Selasa (23/4/19) para elite Partai Konservatif mengadakan pertemuan untuk merubah aturan pengajuan mosi tidak percaya pada pimpinan mereka.

Theresa May sebelumnya sudah mendapat mosi tidak percaya akhir tahun lalu, dan lolos sehingga posisinya sebagai ketua partai sekaligus perdana menteri masih aman.

Sesuai aturan yang sekarang, mosi tidak percaya bisa diajukan kembali setelah satu tahun, dan para elite tersebut berusaha mempercepatnya. Namun usaha mengganti aturan tersebut juga gagal tercapai, tetapi setidaknya telah menunjukkan tanda-tanda perpecahan yang kuat di partai penyokong pemerintah ini.

Dari AS data pesanan barang tahan lama bulan Maret dilaporkan sebesar 2,7%, lebih tinggi dari prediksi 0,7%. Data ini semakin mendongkrak performa dolar, dan pound berpeluang terus melemah hingga akhir perdagangan. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/roy)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2ZAeCdu

April 26, 2019 at 03:37AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Poundsterling Babak Belur Lawan Dolar AS"

Post a Comment

Powered by Blogger.