Search

Pekan Lalu Penuh Tekanan, ke Mana Arah IHSG Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sebesar 1,63% terhenti pada level 6.372. IHSG terkena aksi ambil untung di tengah meroketnya harga minyak dan data-data perekonomian secara global yang melambat.

Untuk perdagangan hari ini Senin (29/4/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas menguji level 6.425.

Dari sisi global, tiga indeks utama dari bursa saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu di tutup menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,31%, S&P menguat 0,47% dan Nasdaq Composite bertambah 0,34%.

Ada euforia di bursa saham New York, pelaku pasar semringah karena pertumbuhan ekonomi AS jauh di atas ekspektasi. Pada kuartal I-2019, angka pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam mencapai 3,2% secara kuartalan yang disetahunkan (quarterly annualized).

"Baru saja keluar: PDB (Produk Domestik Bruto) kuartal-I tumbuh 3,2%. Ini jauh di atas ekspektasi atau proyeksi. Hal yang juga penting, inflasi SANGAT RENDAH. MAKE AMERICA GREAT AGAIN!" cuit Presiden AS Donald Trump.

Angka tersebut jauh melampaui kuartal sebelumnya yaitu 2,2%. Tidak hanya itu, juga cukup jauh di atas proyeksi The Federal Reserve/The Fed yang sebesar 2,4%. Sementara konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan di angka 2%.

Dari dalam negeri, IHSG terkena profit taking setelah menguat 1,58% dua pekan lalu, sepanjang pekan lalu IHSG terkena aksi ambil untung sebesar 1,63%. Salah satu hal yang membebani IHSG yakni kenaikan harga minyak mentah dunia yang melonjak.

Minyak mentah jenis Brent yang menjadi acuan Indonesia sempat menyentuh level tertingginya di tahun ini yakni sebesar US$ 75/barel, meskipun kini telah kembali ke level US$ 72/barel.

Secara teknikal, IHSG menunjukkan potensi penguatan seiring terbentuknya pola piercing pada grafik berjenis candlestick. Pola tersebut merupakan pola pembalikan arah cenderung menguat (bullish reversal).

Sumber: Refinitiv

Ruang penguatan IHSG masih sangat terbuka karena IHSG belum memasuki fase jenuh belinya (overbought), jika mengacu pada indikator teknikal Stochastic Slow yang mengukur momentum tingkat kejenuhan.

Tingkat kekuatannya berpotensi tidak terlalu besar, mengingat IHSG masih bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari (moving average/MA5), yang menggambarkan tekanan masih ada di jangka pendek.

Potensi pergerakan hari ini berpotensi berada di angka 6.375 sebagai level terendahnya hingga 6.450 sebagai level tertingginya.

TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GPIL1d

April 29, 2019 at 03:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pekan Lalu Penuh Tekanan, ke Mana Arah IHSG Hari Ini?"

Post a Comment

Powered by Blogger.