Search

Mobil Listrik Grab dan Blue Bird, Lebih Canggih Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengoperasian mobil listrik secara massal bukan lagi mimpi bagi Indonesia, meskipun payung hukumnya masih terus digodok oleh pemerintah. Setidaknya, ada dua perusahaan yang akan memboyong mobil listrik untuk mengaspal di Jakarta dan kota besar lainnya.

Pertama adalah Grab bekerja sama dengan Hyundai. Meskipun belum mengaspal di Indonesia, namun mobil listrik Grab dan Hyundai telah diujicoba di Singapura. Kedua, adalah perusahaan taksi Blue Bird yang membawa Tesla asal Eropa dan BYD asal China.

Grab bekerja sama dengan perusahaan penyedia listrik di Singapura untuk pengadaan Stasiun Pengisian Listrik Umum ( charging station/SPLU), yang sekarang ada di 30 titik.


SPLU tersebut didesain agar bisa mengisi daya sampai 80% kapasitas hanya dalam waktu 30 menit. SPLU ini yang kemudian dipamerkan oleh Grab kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan.

"Kami sudah membawa Tim Pak Luhut yang sedang menggodok aturan mobil listrik ini untuk melihat langsung. Kalau sudah ada kebijakannya maka kita bisa membawa ke Indonesia untuk diuji coba," kata Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan, Kamis (25/04/2019).


Grab telah mengujicoba 200 mobil listrik Hyundai Kona di Singapura. Kona EV disebut-sebut mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer untuk sekali isi daya. Bahkan, mobil ini bisa mengisi daya mobil listrik hingga 80 persen hanya dalam 30 menit.

Dengan mobil listrik ini, artinya seorang pengemudi hanya perlu menghabiskan 30 menit dan dia dapat mengisi lebih dari cukup untuk mengemudi sepanjang hari. Jadi dengan kapasitas pengisian seperti itu tidak ada lagi kecemasan, mereka hanya fokus memberikan pengalaman berkendara yang sangat baik bagi penumpang dan juga diri mereka sendiri.

Sebelumnya, CEO Grab Holding Anthony Tan telah bertemu dengan Luhut untuk membahas mobil listrik di Indonesia. Anthony menyatakan optimismenya pada peluang investasi di kendaraan listrik, dan memperkirakan permintaan terhadap bahan bakar dan energi bersih meningkat.

"Kami bersama pemerintah masih mengeksplorasi cara memperkenalkan kendaraan listrik ke konsumen, baik dari kendaraan ataupun pengisian bahan bakarnya," kata Anthony belum lama ini.

Sementara itu Blue Bird, telah memperkenalkan armada mobil listrik yang diberi nama e-Taxi. Blue Bird menggunakan empat unit Tesla Model X untuk taksi jenis Silver Bird atau Premium dan 25 armada BYD untuk taksi biasa. BYD adalah pabrikan mobil listrik asal China.


Perusahaan yang telah melantai di pasar modal ini merogoh Rp 40 miliar untuk 29 unit armada taksi barunya termasuk instalasi dan infrastruktur 12 Stasiun Pengisian Listrik (SPL) yang terpasang di kantor pusat Blue Bird Group, Mampang Prapatan.

Rencana pengoperasian e-Taxi ini akan ditambah hingga sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020. Dengan peluncuran taksi listrik ini, perusahaan akan menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter; dan penambahan 2000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020 - 2025 akan menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.

Pemerintah menjanjikan payung hukum soal mobil listrik akan terbit pada Mei 2019. Bila tak ada aral melintang, tak lama Jakarta akan bisa merasakan naik mobil listrik.

Simak video tentang Grab Holdings di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2ZCd42w

April 26, 2019 at 10:58PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mobil Listrik Grab dan Blue Bird, Lebih Canggih Mana?"

Post a Comment

Powered by Blogger.