Search

Debat Pilpres, Ini Janji Para Kandidat Soal Ekonomi Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam Debat Pilpres kelima di The Sultan Hotel tadi malam, Sabtu (13/4/2019), panelis melontarkan pertanyaan mengenai strategi para kandidat untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Kedua kubu calon presiden dan wakil presiden saling adu janji. Kubu kandidat nomor urut 01 menegaskan sudah mengembangkan ekonomi syariah dan mencapai hasilnya. Sementara itu, kubu kandidat nomor urut 02 mengatakan pencapaian-pencapaian itu tidak cukup.

Berdasarkan data Islamic Financial Service Board (IFSB) pada tahun 2018, yang dibacakan moderator, aset perbankan Indonesia berada di urutan kesembilan dunia dengan nilai mencapai US$28,08 miliar. Diprediksi nilai pasar produk makanan dan minuman halal Indonesia mencapai US$ 1 triliun pada tahun 2030. Kontribusi pariwisata halal juga dikatakan memberi kontribusi besar.


Kandidat calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin menjelaskan untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, pemerintah sudah membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Komite itu diketuai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Bahkan, standar halal Indonesia, kata Ma'ruf, juga sudah menjadi acuan di dunia.

"Kita memperkuat posisi lembaga keuangan dengan penguatan kelembagaan juga bentuk pelayanan termasuk fintech [dan] produk-produknya supaya melahirkan produk yang market friendly dan membangun SDM yang kuat. Kami ingin mendorong industri halal tidak hanya dalam negeri tapi juga luar negeri," katanya dalam debat Pilpres kelima di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).

Ma'ruf menyampaikan, saat ini produk surat utang syariah (Sukuk) Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Ma'ruf berjanji apabila terpilih nanti pihaknya akan mempercepat proses perkembangan industri keuangan syariah dengan membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah.

Setali tiga uang, kandidat presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengemukakan Indonesia sudah memiliki modal dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia juga sudah dinobatkan nomor 1 dalam hal wisata halal. Bahkan, tak lama lagi, kata Jokowi, pihaknya membuka Halal Park yang lokasinya tak jauh dari Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

"Soal wisata halal sudah ditetapkan jadi nomor 1 di dunia. Kita fokus di sini. Minggu depan kita resmikan Halal Park di Jakarta dan lebih besar lagi jadi District Park. Ini kesempatan kita memperkenalkan produk halal," jabarnya.

Debat Pilpres, Ini Janji Para Kandidat Soal Ekonomi SyariahFoto: Capres no urut 01 Joko Widodo dan Cawapres Ma'ruf Amin di acara debat kelima Capres dan Cawapres Pilpres 2019 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasangan kandidat nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno ternyata menilai pencapaian itu saja tidak cukup. Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar seharusnya pencapaian bisa lebih dari itu.

Sandiaga menjabarkan dalam Global Islamic Economic Indeks, Indonesia berada di peringkat 10. Sebagai pengimpor produk halal, Indonesia berada di nomor 4.

"Padahal penduduk muslim terbesar, harusnya bisa lebih berikan ranking yang lebih baik. Sebagai pengimpor produk halal kita nomor 4. Harusnya kita memposisikan diri sebagai negara yang memproduksi barang-barang halal," ungkap Sandiaga.

Kunci pengembangan keuangan syariah, menurut Sandiaga, adalah dengan menciptakan ekosistem tidak hanya keuangan syariah tapi juga ekonomi syariah secara komprehensif bukan hanya perihal sertifikasi.

Untuk itu, bila terpilih nanti pihaknya akan mencanangkan kekuatan kewirausahaan khusus di bidang syariah. Sandi sempat bercerita dirinya menemukan produk halal jaringan internasional di mana produk herbal Indonesia memiliki kemampuan ekspor.

"Kami yakin dengan semangat kita memperkuat produk-produk halal kita bisa merajai. Jangan terus dibanjiri produk-produk impor," katanya.

Industri keuangan halal, menurut Sandi, juga bukan perihal sertifikasi. Sandiaga juga menilai pariwisata syariah menyimpan potensi sebesar Rp3.300 triliun dan US$ 1 triliun di tahun 2030. Dengan potensi itu, menurut Sandi, sudah saatnya bank syariah terbesar itu berada di Jakarta, bukan di Kuala Lumpur, Hong Kong atau London.

Debat Pilpres, Ini Janji Para Kandidat Soal Ekonomi SyariahFoto: Cawapres no urut 02 Sandiaga Uno memberi tanggapan di acara debat kelima Capres dan Cawapres Pilpres 2019 di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Sudah saatnya kita punya bank syariah terbesar di ASEAN. Bukan di Jakarta, Kuala Lumpur, Hong Kong, atau London juga kembangkan." tandasnya.

Prabowo Subianto turut berkomentar, dengan potensi besar dirinya ingin mengoptimalkan tabungan calon jemaah haji. Pasalnya, selama ini, menurutnya, ada keraguan tentang pengelolaan dana haji.

"Kami ingin membentuk bank tabungan haji. Potensi itu dikelola modern. Syariah tapi efisien, transparan dan dana tersebut benar bermanfaat untuk umat, tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang lain," pungkasnya. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2GfhN18

April 14, 2019 at 07:31PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Debat Pilpres, Ini Janji Para Kandidat Soal Ekonomi Syariah"

Post a Comment

Powered by Blogger.