Kinerja IHSG pada sesi I ini bersamaan dengan Indeks Shanghai yang juga naik 0,5%, sementara indeks di bursa Asia lainnya terkoreksi. Indeks Nikkei 225 di Jepang melemah 0,02%, Kospi Korea Selatan turun 0,21%, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,44%.
Sebagian bursa utama Asia tersebut mengalami penurunan secara teknikal setelah sempat menguat dalam beberapa hari terakhir.
Adapun Shanghai menguat karena bursa China masih dihinggapi sentimen positif dari angka Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur China yang mencapai 50,8, capaian terbaik dalam 8 bulan terakhir.
Penguatan IHSG pada sesi I terjadi karena masuknya dana asing ke pasar saham tanah air. Asing mencatatkan beli bersih (net buy) hingga Rp 425 miliar di pasar reguler. Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar menjadi sasaran beli asing.
Saham-saham tersebut antara lain, PT Bank Mandiri/BMRI (Rp 120 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia (Rp 118 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia (Rp 82 miliar), PT Astra International (Rp 60 miliar) dan PT Bank Central Asia (Rp 37 miliar).
Secara teknikal, penguatan IHSG semakin memperkokoh posisinya yang bergerak di atas rata-rata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
![]() |
Meskipun perdagangan hari ini masih berfluktuatif seiring dengan terbentuknya pola flat (doji), pada sesi II IHSG berpotensi bertahan di zona hijau dengan melihat dari grafik intraday yang bertahan di level atasnya.
Secara momentum, penguatan IHSG mulai tertahan karena telah memasuki wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan tingkat kejenuhannya menurut indikator stochastic slow.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas)
https://ift.tt/2FYmmya
April 04, 2019 at 07:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dana Asing Membubung, IHSG Sesi II Bakal Terus Menghijau"
Post a Comment