"Baru bisa dimulai pekerjaan fisiknya pada Maret 2018 karena kendala pengadaan lahan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (4/4/2019).
Basuki sendiri baru saja memantau lokasi pembangunan pada Rabu (3/4/2019) kemarin. Sejauh ini, progres pembebasan lahan, dari total 1.634 bidang yang dibutuhkan sudah 1.333 bidang tuntas dibebaskan. Sejalan dengan itu, pekerjaan konstruksi juga terus berlangsung.
"Saat ini progresnya sudah menggembirakan, sudah sekitar 49% dan ditargetkan selesai pada tahun 2021," tambah Basuki.
![]() |
Bendungan yang berada di hulu Sungai Bengawan Solo ini dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Ditjen Sumber Daya Air. Bendungan multifungsi itu direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 1.500 hektare.
Air irigasi dari bendungan akan meningkatkan Intensitas tanam dari 133% (2.000 ha) ke 240% (3.600 ha). Bendungan itu juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan lahan konservasi.
Selain itu, ada rencana pemanfaatan sebagai kawasan pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar. Daya tampung Bendungan Pidekso sebesar 25 juta meter kubik, dengan ketinggian 44 meter dari dasar sungai.
"Bendungan ini juga sebagai sumber air baku 300 liter/detik untuk Wonogiri, Sukoharjo, Solo dan sekitarnya. Sudah siap untuk kita pasang pipanya," papar Basuki.
Simak video terkait rencana Kementerian PUPR membangun infrastruktur sumber daya air di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
https://ift.tt/2IgV7jI
April 04, 2019 at 07:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sempat Mangkrak, Apa Kabar Proyek Bendungan Pidekso Wonogiri?"
Post a Comment