The Fed Rupanya Dovish Banget! Straits Times Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Negeri Singa dibuka menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (19/7/2019), seiring dengan pernyataan salah satu anggota Bank Sentral AS/The Fed yang membuat ekspektasi pelaku pasar global membuncah terkait kebijakan kelonggaran moneter yang lebih agresif.

Data pasar menunjukkan indeks Straits Times dibuka menguat 0,22% ke level 3.368,39 poin, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 19 mencatatkan kenaikan harga, 7 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Presiden The Fed New York Joh Williams mengatakan pada Kamis (19/7/2019) waktu setempat bahwa bank sentral perlu "bergerak cepat" saat perekonomian melambat dan suku bunga rendah.

"Lebih baik mengambil langkah pencegahan dibandingkan menunggu bencana untuk terjadi," ujar Williams seperti dilansir CNBC International.

Merespon pernyataan tersebut, pelaku pasar langsung meningkatkan taruha mereka untuk pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih besar di akhir Juli ini.

Melansir CME Fedwatch probalitas penurunan suku bunga 50 basis poin (bps) yang awalnya 34,3% kemarin (18/7/2019), langsung naik menjadi 46,2% hari ini. Sedangkan peluang pemangkasan suku bunga 25 bps ada di 53,8%, dari sebelumnya 65,7%.

Ini merupakan angin segara bagi indeks Straits Times. Pasalnya, dengan semakin rendahnya kisaran tingkat suku bunga AS, maka berinvestasi pada instrument berbasis dolar AS tidak lagi menarik. Alhasil dana investor akan berterbangan ke seluruh penjuru dunia, termasuk Singapura.

Di lain pihak, ada perkembangan terbaru dari situasi dialog dagang dari Washington dan Beijing

Perwakilan dagang kedua negara kembali melakukan diskusi dagang melalui telepon kemarin, dimana Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengatakan bahwa ada harapan melakukan pertemuan tatap muka sebagai kelanjutan dialog, dilansir Reuters.

Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai hal apa lagi yang didiskusikan oleh perwakilan dagang kedua negara tersebut.

Mari kita berharap tidak ada lagi bottle neck atau hambatan yang dapat memperlambat proses kesepakatan dagang.

Pada hari ini tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)