Kinerja IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang sedang ditransaksikan melemah: indeks Shanghai turun 0,03%, indeks Straits Times turun 0,15%, dan indeks Kospi turun 0,36%.
Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan hari ini.
1. Utang Menggunung, Rights Issue Krakatau Steel Terganjal
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyebutkan akan ada kemungkinan bagi perusahaan untuk melakukan penambahan modal dengan skema memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Saat berbincang secara eksklusif dengan CNBC Indonesia, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menuturkan bahwa saat ini perusahaan masih mengantongi izin dari DPR untuk menerbitkan saham sebesar 10% dari total modal ditempatkan dan disetor. Hal ini membuat langkah untuk aksi korporasi tersebut tak akan terlalu sulit.
2. Mau IPO, Emiten Ini Siap Pasok Kantong Belanja ke Walmart
Calon emiten yang bergerak di bisnis produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk pada tahun ini bakal mengekspor kantong belanja atau shopping bag ke salah satu perusahaan ritel terbesar asal Amerika Serikat, Walmart.
Nilai kontrak kerja sama ekspor kemasan kantong belanja itu senilai US$ 10 juta atau setara Rp 141 miliar dengan asumsi kurs Rp 14.100 per US$.
3. Ini 13 Bank yang Sokong Tower Bersama Rp 5,3 T
Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memperoleh pinjaman dari konsorsium 13 perbankan lokal dan asing senilai US$ 375 juta atau setara dengan Rp 5,30 triliun, dengan asumsi kurs Rp 14.141/US$.
Dana ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha dan pembiayaan pelunasan pinjaman yang jatuh tempo dan dipercepat milik anak usaha perseroan.
4. Sempat Gagal, Indofood Siap Tender Offer Saham IFAR Rp 190 M
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) akhirnya merealisasikan rencananya untuk pembelian kembali (buyback) saham Indofood Agri Resources Ltd. (IFAR). Kemarin, Senin (1/7/2019) perusahaan telah melakukan buyback sebanyak 56,24 juta.
5. S&P Sebut EBITDA Barito Pacific Bisa US$ 700 Juta pada 2020
Lembaga pemeringkat global S&P memperkirakan dalam dua tahun ke depan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bakal mengantongi laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) di atas US$ 700 juta.
Nilai EBITDA tersebut akan disumbang dari masing-masing anak usahanya yang akan berkontribusi separo dari EBITDA ini.
6. Mau Beli Saham IPO DMS Properti? Harga Dipatok Rp 200/saham
Calon emiten yang bergerak di bisnis properti, PT DMS Propertindo Tbk akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
7. Sewa Asrama Karyawan, BCA Rogoh Kocek hingga Rp 497 M
Emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melakukan perjanjian sewa menyewa dengan PT Sentra Layanan Prima, perusahaan terafiliasi yang akan membangun asrama atau dormitory untuk sarana pendidikan BCA.
8. S&P Naikkan Rating Perusahaan Kimia Milik Prajogo Pangestu
Lembaga pemeringkat internasional, Standard & Poor's (S&P) meningkatkan rating PT Chandra Asri Pertrochemical Tbk. (TPIA) menjadi BB- dengan outlook stabil dari sebelumnya B+ dengan outlook yang sama. Kenaikkan rating perusahaan ini didukung oleh kinerja operasional yang kuat dari induk usahanya PT Barito Pacific Tbk (BRPT). (hps/hps)
https://ift.tt/308zJmI
July 03, 2019 at 03:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sebelum "Main" Saham, Ada Kabar Apa Saja dari Emiten"
Post a Comment