Search

OMG! Harga Emas Dunia Rekor Lagi di Rp 648.497/gram

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia lagi-lagi membukukan rekor tertinggi di tahun 2019.

Pada perdagangan hari Jumat (19/7/2019) pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) melesat 1,08% ke level US$ 1.443,5/troy ounce (Rp 649.807/gram; asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Sementara harga emas di pasar spot sedikit terkoreksi 0,37% menjadi US$ 1.440,59/troy ounce (Rp 648.497/gram).

Di sesi perdagangan sehari sebelumnya (18/7/2019) harga emas COMEX dan spot ditutup menguat masing-masing sebesar 0,34% dan 1,36%.

Lonjakan harga emas terjadi akibat komentar mengejutkan datang dari Presiden The Fed New York, John Williams. Kamis (18/7/2019) sore hari waktu setempat, Williams mengatakan bank sentral (The Fed) perlu 'bergerak cepat' kala ekonomi melambat.

"Lebih baik mengambil tindakan pencegahan daripada menunggu sampai bencana terjadi," ujar Williams, seperti yang dikutip dari CNBC International.


Perlambatan ekonomi AS memang sudah terlihat sangat jelas. Bahkan beberapa data indikator ekonomi yang penting mengindikasikan ekonomi AS masih terus mengarah ke bawah.

Contohnya, angka pembangunan rumah baru AS pada bulan Juni turun 0,9% secara bulanan (month-on-month/MoM) atau sebanyak 1,253 juta unit dan menandakan pelemahan bulan kedua secara berturut-turut. Penurunan tersebut jauh lebih dalam dibanding prediksi konsensus yang sebesar 0,4% MoM atau sebesar 1.269 juta unit.

Sementara itu, ijin pembangunan rumah baru pada bulan Juni anjlok hingga 6,1% MoM atau hanya sebanyak 1.220 unit dan merupakan yang paling kecil dalam 2 tahun terakhir.

Industri perumahan sangat berkaitan dengan berbagai aktivitas ekonomi di sekitarnya. Sebab industri tersebut memiliki rantai pasokan yang kompleks, menyangkut bayak industri di sekitarnya. Kala pembangunan rumah lesu, maka kemungkinan banyak industri yang juga akan melemah.

Teranyar, jumlah klaim tunjangan pengangguran AS untuk minggu yang berakhir pada 13 Juli 2019 dibacakan sebesar 216 ribu, yang mana melonjak dari pekan sebelumnya yang hanya 208 ribu.

Data tenaga kerja adalah salah satu indikator yang sering ditekankan The Fed dalam pengambilan keputusan. Kondisi tenaga kerja yang semakin tertekan sewajarnya akan mendorong bank sentral untuk mengambil tindakan antisipatif.

Pasca komentar Williams, pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan sangat agresif dalam melonggarkan suku bunga acuan.

Akhir bulan ini (31/7/2019), The Fed akan kembali menggelar rapat bulanan Komite Pengambil Kebijakan (FOMC). Rapat tersebut akan memutuskan kebijakan moneter yang akan diambil, termasuk tingkat suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR).

Mengutip CME Fedwatch hari Jumat (19/7/2019) pukul 08:30 WIB, probabilitas The Fed menurunkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin di rapat bulan Juli sebesar 44,2%, naik dari posisi penutupan hari Rabu (17/7/2019) yang sebesar 34,3%.

Sementara probabilitas suku bunga acuan diturunkan 25 basis poin tinggal 55,9%. Adapun probabilitas suku bunga bertahan di kisaran 2,25-2,5% sudah tidak bersisa alias 0%.

Mau Cuan, Ini Tips Investasi Emas
[Gambas:Video CNBC]

Dengan demikian, pelaku pasar semakin enggan  banyak-banyak menyimpan aset berbasis dolar. Pasalnya penurunan suku bung acuan akan membuat pasar kebanjiran likuiditas, apalagi kalau sangat agresif. Dolar AS kemungkinan akan melemah akibat tekanan mata uang negara lain, dan risiko koreksi nilai aset pun membengkak.

Dalam kondisi tersebut, investor banyak mengalihkan asetnya bentuk emas. Emas memang sering digunakan sebagai instrumen pelindung nilai (hedging) kala risiko meningkat. Maklum, fluktuasi nilai emas relatif lebih rendah ketimbang instrumen berisiko lainnya.

Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga acuan yang semakin agresif telah membuat nilai tukar dolar sudah berada dalam tekanan. Terbukti pada penutupan sesi perdagangan hari Kamis (18/7/2019), nilai Dollar Index (DXY) anjlok 0,44% ke level 96,79 yang merupakan terendah sejak 4 Juli 2019.

Dollar Index merupakan cerminan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia.

Kala dolar melemah, harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain. Sebab, hingga saat ini transaksi emas di pasar internasional masih menggunakan dolar AS.

Harga murah tentu akan semakin menarik minat investor untuk banyak-banyak memborong si logam mulia.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JTA1rb

July 19, 2019 at 03:52PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "OMG! Harga Emas Dunia Rekor Lagi di Rp 648.497/gram"

Post a Comment

Powered by Blogger.