Search

Khawatir The Fed Tidak Terlalu Dovish, Straits Times Loyo

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama Singapura memulai perdagangan akhir pekan di zona merah setelah Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan.

Hal ini membawa kekhawatiran pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) tidak akan terlalu agresif dalam melonggarkan kebijakan moneternya.

Indeks Straits Times dibuka anjlok 0,52% menjadi 3.363,56, dimana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 5 mencatatkan kenaikan harga, 18 saham melemah, dan 7 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Pada Kamis (25/7/2019) waktu setempat, Presiden ECB Mario Draghi menyampaikan tidak ada resiko signifikan perihal resesi di kawasan Uni Eropa. Pasalnya, meskipun aktifitas sektor manufaktur di Benua Biru merosot, tapi Draghi melihat aktifitas sektor jasa masih cukup tangguh, dan pasar tenaga kerja terus membaik, dilansir CNBC International.

Beberapa analis menganggap bahwa dengan ECB yang tidak terlalu dovish dalam kebijakan moneternya, maka besar kemungkinan The Fed akan menunjukkan pola yang sama.

"Ini jelas persiapan untuk panggung yang akan kita lihat pekan depan dari Federal Reserve. Kita berada di lingkungan di mana bank sentral sedang berpacu," ujar Head of U.S. rates AmeriVet Securities Gregory Faranello, sebagaimana dikutip CNBC International.

Lebih lanjut, rilis data ekonomi AS terbaru mencatatkan jumlah pesanan barang tahan lama naik tajam di bulan Juni. Hal ini memberikan peluang produk domestik bruto (PDB) AS di kuartal II-2019 akan lebih tinggi dari prediksi awal analis.

"Saya pikir para investor khawatir The Fed mungkin tidak akan terlalu agresif. Data pesanan barang tahan lama jauh lebih bagus dari ekspektasi, hal itu membuat beberapa investor membicarakan kemungkinan merevisi perkiraan PDB AS" kata Art Cashin, direktur operasional di UBS, mengutip CNBC Intenational.

Jika akhirnya, The Fed tidak akan terlalu agresif dalam memangkas suku bunganya, alhasil dolar AS setidaknya masih memiliki landasan yang kokoh. Hal ini mengakibatkan investor masih betah menanamkan modal mereka di Negeri Paman Sam ketimbang terbang ke kawasan Asia.

Pada hari ini investor akan mencermati rilis data pembacaan awal tingkat pengangguran Singapura kuartal II-2019 pada pukul 09:30 WIB. Selain itu juga ada rilis data produksi industri bulan Juni pada pukul 12:00 WIB.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2JSTdGL

July 26, 2019 at 03:37PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Khawatir The Fed Tidak Terlalu Dovish, Straits Times Loyo"

Post a Comment

Powered by Blogger.