Search

21 Emiten Kena Auto Reject di Hari Pertama, Siapa Sajakah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak awal tahun tahun hingga pekan kedua Juli 2019, Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah kedatangan 32 emiten baru yang mencatatkan saham di papan perdagangan, baik papan utama maupun papan pengembangan.

Emiten terakhir yang mencatatkan saham perdana di BEI yakni PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) yang tercatat di bursa pada Jumat, 12 Juli 2019. Saham perusahaan ini tercatat di papan perdagangan utama.

Dari 32 emiten baru tersebut, tercatat hanya enam perusahaan yang sahamnya masuk dalam papan utama, yakni HDIT, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL), PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk. (LIFE), PT DMS Propertindo Tbk. (KOTA), PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) dan PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG).


Adapun 26 lainnya masih mengisi papan pengembangan bursa, yang artinya perusahaan-perusahaan ini hanya memenuhi persyaratan untuk tercatat di papan ini saja.

Pencatatan perdana saham (listing) tak lepas dari tren pergerakan harga saham di bursa saat saham itu pertama kali dilepas dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Ada yang terjerembab, dan ada pula yang langsung melesat di hari pertama.

Menariknya, tahun ini mayoritas harga saham perusahaan yang listing mengalami pergerakan hingga auto reject atas (ARA). Auto reject adalah pembatasan maksimum dan minimum untuk kenaikan dan penurunan harga suatu saham di BEI dalam satu hari dengan tujuan untuk menciptakan perdagangan yang wajar.

Berikut daftar saham yang mengalami auto reject saat listing perdana sejak awal tahun:

No. Nama Perusahaan Harga Saham (Rp) Pergerakan (%)
1. PT Pollux Investasi Internasional Tbk. (POLI) 1.635 50%
2. PT Nusantara Properti Indonesia Tbk. (NATO) 103 69,9%
3. PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) 180 70%
4. PT Armada Berjaya Trans Tbk. (JAYA) 288 50%
5. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) 198 69,70%
6. PT Menteng Heritage Realty Tbk. (HRME) 105 69,52%
7. PT Jasnita Telekomindo Tbk. (JAST) 246 49,59%
8. PT Hotel Fitra Internasional Tbk. (FITT) 102 69,91%
9. PT Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN) 188 69,15%
10. PT Golden Flower Tbk. (POLU) 288 50%
11. PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) 202 49,50%
12. PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) 219 50%
13. PT Bima Sakti Pertiwi Tbk. (PAMG) 100 70%
14. PT Darmi Bersaudara Tbk. (KAYU) 150 69,33%
15. PT Berkah Prima Perkasa Tbk. (BLUE) 130 69,23%
16. PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) 110 70%
17. PT Inocycle Technology Tbk. (INOV) 250 49,6%
18. PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk. (SMKL) 193 69,95%
19. PT Hensel Davest Indonesia Tbk. (HDIT) 525 49,52%
20. PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (ARKA) 236 50%
21. PT DMS Propertindo Tbk. (KOTA) 236 70%
Sumber: BEI

Selama ini, sistem auto rejection di bursa diatur dengan batasan maksimal naik dan turun dalam sehari sebesar 35% bagi saham dengan rentang harga Rp 50-Rp 200, sebesar 25% bagi saham dengan rentang Rp 200-Rp 5.000, dan 20% bagi saham dengan rentang harga di atas Rp5.000.

Adapun pada saat listing perdana, berlaku dua kali lipatnya.
(tas)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2xOTvay

July 15, 2019 at 03:15PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "21 Emiten Kena Auto Reject di Hari Pertama, Siapa Sajakah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.