Ramai-ramai masyarakat mengunduh VPN gratis yang terdapat di Play Store dan Apple Store. Namun, VPN gratis harus dicurigai karena bisa saja menjadi akses bagi masuknya malware smartphone dan pengambilan data pengguna tanpa izin.
Maklum, publisher VPN harus mengeluarkan dana yang tidak murah. Mereka harus punya server, bandwitch, hingga harus punya alamat Internet Protocol (IP) pada beberapa negara.
Malware merupakan program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dan menyusupo perangkat. Malware mencakup virus, worm, trojan horse, spyware hingga adware yang tak jujur.
Lalu apakah VPN berbayar sudah pasti aman? Pengamat teknologi Heru Sutadi mengatakan VPN belum tentu aman.
"VPN sebenarnya ada yang membahayakan dan ada yang tidak. VPN nakal, data kita disedot, transaksi direkam," ujar Heru Sutadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/5/2019).
 Foto: VPN (Pixabay/Stefan Coders) |
Meski VPN belum tentu aman, paling tidak VPN berbayar lebih rendah risikonya. Sebab perusahaan berinvestasi besar untuk meningkatkan keamanan, kemudian, kecepatan dan privasi untuk pengguna.
CoFounder vpnMentor, Ariel Hochstadt mengatakan satu aspek yang paling penting yang harus dipertimbangkan dalam memilik VPN adalah keamanan (security).
"VPN yang mencatat data Anda tidak aman untuk digunakan. Anda perlu memastikan Anda memilih VPN tanpa log sehingga data Anda tidak akan rentan terhadap kebocoran dan serangan," ujar Ariel Hochstadt seperti dikutip dari Forbes, Kamis (23/5/2019).
Asal tahu saja, pemerintah memutuskan untuk membatasi akses masyarakat ke media sosial dan layanan perpesanan untuk meminimalisir penyebaran konten negatif dan kabar hoaks yang membuat situasi politik tanah air semakin memanas.
Simak video tentang pembatasan akses ke WhatsApp-Instagram Cs di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
http://bit.ly/2JzoRtO
May 24, 2019 at 02:48AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "VPN Gratis Rawan Pencurian Data, yang Berbayar Lebih Aman?"
Post a Comment