Empat blok tersebut terdiri dari tiga blok eksplorasi dan satu blok eks produksi, dengan rincian nama blok, lokasi dan minimal komitmen sebagai berikut:
Blok Produksi:
1. Blok Kutai, berlokasi di offshore Kalimantan Timur, dengan bonus tanda tangan minimal US$ 2,5 juta, dan minimal komitmen pasti selama tiga tahun pertama dengan studi G&> (geologi dan geofisika), serta seismik 3D seluas 1.000 Km2
2. Blok Bone, berlokasi di offshore Sulawesi Selatan, dengan bonus tanda tangan minimal sebesar US$ 2,5 juta, komitmen pasti tiga tahun pertama studi G&> dan seismik 3D seluas 500 Km2.
3. Blok West Ganal, lokasi di offshore Makassar Strait, dengan bonus tanda tangan minimal sebesar US$ 29 juta, dan komitmen pasti tiga tahun pertama studi G&>, seismik 2D 600 km, seismik 3D 600 km2, dan pemboran empat sumur eksplorasi. Total komitmen pasti sebesar US$ 151,84 juta.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menuturkan, untuk blok West Ganal, dilelang ulang dengan syarat dan ketentuan (T&C) yang sedikit berbeda pada jumlah bonus tanda tangan minimal dan komitmen pasti.
"West Ganal ini kemarin kelas kakap semua yang akan menge-bid ya. Mudah-mudahan bisa ada pemenang. Ini bonus tanda tangan sama komitmen pastinya ada perubahan. Kalau dulu kan minimal US$ 15 juta, dan minimal komitmen pasti Studi G&>, pemboran 3 sumur eksplorasi, Seismik 3D 400 km2 dan Seismik 2D 500 km," ujar Djoko saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
Sementara untuk blok eks produksi, yang dilelang adalah blok West Kampar. Blok ini terletak di daratan Riau & Sumatra Utara. Minimal bonus tanda tangan sebesar US$ 5.000.000, dan komitmen pasti minimal lima tahun studi G&>, enam sumur eksplorasi, Seismik 2D 500 km, dan Seismik 3D 200 Km2. Total komitmen pasti sebesar US$ 64.433.080.
Blok West Kampar ini sebenarnya sudah berkali-kali dilelang, namun tak jua menemukan siapa yang operator barunya, setelah operator sebelumnya mengalami kepailitan sehingga blok tersebut diputuskan untuk diterminasi di tahun lalu.
Dengan penawaran blok migas tahap II-2019 ini, potensi bonus tanda tangan yang akan diterima Pemerintah sebesar USD 39 juta. Seluruh Wilayah Kerja tersebut ditawarkan dengan mekanisme Lelang Reguler dan menggunakan skema Kontrak PSC Gross Split
"Untuk akses Paket Data yang dilakukan oleh Peserta Lelang yang telah mengakses Bid Document tetap gratis. Biaya akses Paket Data nantinya hanya dibebankan kepada pemenang lelang untuk masing-masing blok," pungkas Djoko.
Periode lelang dibuka 8 Mei-31 Juli 2019, dan batas akhir penyerahan dokumen lelang pada 31 Juli-5 Agustus 2019.
(gus)
http://bit.ly/2Yl71OH
May 08, 2019 at 11:22PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Buka Lelang Tahap II 2019, RI Tawarkan 4 Blok Migas"
Post a Comment