Search

Sosial Media Dibatasi, Ini Respons Pelaku Pasar Saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar menilai langkah pemerintah membatasi akses media sosial merupakan langkah positif untuk membatasi informasi palsu (hoax) yang bisa memicu disinformasi di masyarakat.

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Oktavianus Budianto menilai langkah tersebut perlu dilakukan agar tidak memprovokasi masyarakat.

"Itu saya kira bagus agar tidak banyak informasi yang membuat masyarakat bingung dan terprovokasi," kata Oky, sapaan akrab Oktavianus, di CNBC Indonesia, Rabu (22/05/2019).


Direktur Utama PT Kresna Sekuritas ini menambahkan, pelaku pasar saham tidak suka dengan eskalasi politik usai Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) yang cenderung panas.

Hal tersebut tergambar dari aktivitas transaksi di pasar saham yang nilainya hanya mencapai Rp 6,94 triliun, lebih rendah dari rata-rata transaksi harian sekitar Rp 10 triliun.

Oky meyakini bahwa pemerintah dan aparat hukum bisa mengendalikan situasi sehingga tidak berujung pada situasi yang tidak diinginkan semua masyarakat.

"Saya percaya (situasi) tidak akan getting worst (tambah parah). Semuanya akan bisa dikendalikan," kata Oky.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatasi aktivitas di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama peredaran info hoax.

"Sementara untuk hindari provokasi kita melakukan pembatasan akses di media tertentu agar tidak diaktifkan. Akses media sosial untuk jaga hal-hal negatif yang disebarkan masyarakat," kata Menkopolhukam Wiranto di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Langkah tersebut dilakukan setelah aksi demonstrasi menolak hasil Pilpres 2019 berlangsung ricuh. Bahkan tercatat sebanyak enam orang meninggal dunia karena bentrokan dengan aparat keamanan.

Situasi pascakisruh tersebut membuat tensi politik meningkat dan ketegangan di masyarakat.

Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,2% ke level 5.939,64. Investor asing memegang peranan besar dalam mendorong IHSG melemah.

Per akhir perdagangan Rabu ini, investor asing membukukan jual bersih senilai Rp 143,7 miliar di pasar saham (pasar reguler), menandai jual bersih selama 14 hari beruntun (dimulai dari tanggal 3 Mei). Jika ditotal, dalam 14 hari tersebut, total jual bersih investor asing di pasar reguler mencapai Rp 10 triliun.

Simak pernyataan Jokowi soal penanganan para demonstran.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Hwoy0A

May 23, 2019 at 12:26AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sosial Media Dibatasi, Ini Respons Pelaku Pasar Saham"

Post a Comment

Powered by Blogger.