Search

Simak! 5 Saham Ini Ramai Dilepas Asing Sepekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pada awal pekan dengan penguatan hingga 0,86% jelang peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei lalu.

Akan tetapi, posisi IHSG kemudian berbalik karena sentimen dari Amerika Serikat terkait dengan indikasi keputusan bank sentral AS, The Federal Reserves (The Fed), yang tidak akan memangkas suku bunga acuan Fed Funds Rate.

Indikasi ini didasarkan dari pernyataan Gubernur The Fed Jerome 'Jay' Powell dan koleganya yang mengumumkan bahwa keputusan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 2,25%-2,5% sudah tepat, dan jangan diartikan The Fed akan mengubahnya.

"Pasar telah mem-price in pemotongan suku bunga ini. Mereka ingin adanya penurunan suku bunga dan pernyataan ini berarti Powell mengatakan 'maaf, tapi kami tidak akan memangkasnya'," kata Peter Boockvar, Chief Investment officer di Bleakly Advisory Group, dilansir CNBC International.

Simak, 5 Saham Ini Paling Banyak Dilepas Asing dalam SepekanFoto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell

Sikap The Fed tersebut memicu investor untuk mundur teratur dari bursa saham kawasan Asia, karena sepertinya dalam waktu dekat akan berinvestasi di instrumen berbasis dolar yang masih lebih menguntungkan.

Perilaku mundur ini juga terlihat dari investor asing yang selama sepekan ini tercatat melakukan aksi jual hingga Rp 13,53 triliun. Adapun lima saham teratas yang paling banyak diobral asing dalam sepekan (29 April-3 Mei 2019), yakni:

1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Market Leader industri telekomunikasi tanah air, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLK) menjadi sasaran investor asing dengan membukukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 1,04 triliun.

Nilai transaksi saham pelat merah tersebut dalam sepekan mencapai Rp 2,34 triliun dan ditutup pada harga Rp 3.820/unit saham.

Lebih lanjut, pada kuartal I-2019, laba bersih perusahaan tercatat naik 8,55% secara tahunan menjadi Rp 6,22 triliun. Namun, tantangan masih menyelimuti emiten satu ini, karena menurut Moody's anak usaha TLKM, yaitu PT Telekomunikasi Seluler sangat rentan terhadap resiko penurunan pendapatan dari segmen layanan SMS dan telepon.


2. PT Astra Internasional Tbk (ASII)
Emiten industri otomotif yang menaungi 227 perusahaan dengan pangsa otomotif terbesar mulai banyak dilego investor asing. PT Astra Internasional Tbk (ASII) sepanjang pekan ini mencatatkan net sell sebesar Rp 492,8 miliar.

Selama sepekan, saham ASII mengalami penurunan 2,94% menjadi Rp 7.425/unit saham dari Rp 7.650/unit saham. Nilai perdagangan perusahaan mencapai Rp 1,27 triliun

3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada pekan ini juga ikut diobral asing dengan total aksi jual bersih sebesar Rp 440,8 miliar dan menutup perdagangan pekan ini di harga Rp 9.250/unit saham (turun 4,15%).

Pada 3 bulan pertama tahun ini, laba bersih BBNI tercatat senilai Rp 4,08 triliun, mengalahkan konsensus Refinitiv yang senilai Rp 4,06 triliun. Sayangnya, meski laba bersih perusahaan tumbuh, pendapatan bunga bersih/Net Interest Margin (NII) perusahaan hanya sebesar Rp 8,86 triliun, di bawah konsensus yang senilai Rp 9,63 triliun.


4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Satu lagi bank Buku IV tanah air yang bernasib sama dengan BBNI. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga ikut tercatat sebagai emiten yang paling banyak dilego asing dengan aksi jual bersih mencapai Rp 282,46 miliar.

Selama sepekan harga saham BMRI terkoreksi 0,97% menjadi Ro 7.650/unit saham dari total transaksi sebesar Rp 2,11 triliun.

Layaknya, BBNI, laba bersih BMRI pada kuartal I-2019 juga lebih besar dari konsensus yang dihimpun Refinitiv. BMRI membukukan laba Rp 7,23 triliun, lebih tinggi dari nilai konsensus sebesar Rp 6,82 triliun. Namun, NII BMRI tercatat senilai Rp 14,38 triliun, di bawah ekspektasi yang sebesar Rp 14,5 triliun.


5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Emiten batu bara milik pemerintah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dilepas asing dengan net sell Rp 212,6 miliar. Saham PTBA terhenti di harga Rp 3.790/unit saham dimana dalam sepekan mengalami koreksi cukup dalam hingga 5,72%.

Belum lama ini hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 3,76 triliun. Jumlah ini setara 75% dari total laba bersih 2018 senilai Rp 5,02 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan keputusan pembagian dividen itu diputuskan sebagai kontribusi perusahaan setelah masuk dalam bagian dari Holding BUMN Pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. Bersama Bukit Asam, dua emiten yang bergabung masuk yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2IZHIxX

May 05, 2019 at 02:08AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Simak! 5 Saham Ini Ramai Dilepas Asing Sepekan"

Post a Comment

Powered by Blogger.