Sofyan menjelaskan, saat ini berbagai K/L seperti Kementerian ATR, Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Informasi Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang melakukan konsolidasi data melalui penyamaan metodologi supaya nantinya diperoleh satu data luas lahan perkebunan kelapa sawit yang sama di Tanah Air.
"Sekarang ini kan data sawit berbeda-beda. Ini mau diverifikasi kenapa, harusnya kan fakta dan datanya satu. Kita coba samakan persepsi. Kan datanya itu citra satelit resolusi tinggi, tinggal menyamakan metodologinya. Mereka berkomitmen semua akan diselesaikan oleh BIG dan Lapan, pada akhir bulan Agustus," ujar Sofyan.
Direktur Jenderal Planologi, Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sigit Hardwinarto mengatakan, saat ini setidaknya ada empat
"Sekarang kita koordinasi membetulkan peta-peta itu setiap dua minggu. Misalnya tadi, untuk Kalimantan sudah selesai, nanti Sumatera dan seterusnya. Kalau ini selesai harapannya memperkuat posisi Indonesia juga di mata luar negeri. Jadi misalkan luas lahan sawit kita 100 hektare ya data di semua Kementerian sama," jelas Sigit.
![]() |
Seperti diketahui, negara tujuan ekspor khususnya Uni Eropa menuding perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu penyebab deforestasi massal.
Adanya satu data luas perkebunan di seluruh Tanah Air akan menjamin penelusuran (tracing) produk sawit yang lebih akurat dan transparan dari hilir ke hulu sehingga produk sawit RI dapat diterima di luar negeri dan terbukti ditanam dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability).
"Kami bantu pemetaan kebun kelapa sawit baik yang di hutan maupun di luar kawasan hutan. Dulu misalnya lahan pohon kelapa dan nipah yang menurut citra satelit mirip dengan sawit dikira lahan kelapa sawit. Sehingga akhirnya luasnya overestimate. Jadi saling mengoreksi. Kita juga akan ground check sama-sama," tambahnya.
Sejauh ini, data versi KLHK menunjukkan luas perkebunan sawit RI mencapai 15,4 juta hektare, sementara data Ditjen Perkebunan Kementan per 11 Desember 2018 seluas 14,31 juta hektare.
Adapun data luas areal kelapa sawit sesuai izin/HGU (Hak Guna Usaha) mencapai 20 juta hektare dan luas area tutupan kelapa sawit seluas 16,83 juta hektare sesuai dengan hasil Korsup Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Jadi jumlahnya nggak sama. Selama ini ada yang 17 juta hektare, 14 juta hektare, 15 juta hektare. Makanya kita rekonsiliasi, petakan bareng-bareng," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
http://bit.ly/2YndEj9
May 11, 2019 at 03:47AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Selama ini Amburadul, Satu Peta Kelapa Sawit Rilis Agustus"
Post a Comment