
BI melakukan intervensi di tiga titik sekaligus, pasar spot, pasar Domestic Non-Delivery Forward [DNDF], hingga pasar Surat Berharga Negara [SBN].
Khusus yang terakhir, BI habis-habisan masuk di pasar SBN untuk menahan 'kaburnya' dana asing.
Harga obligasi rupiah pemerintah kembali terkoreksi pada perdagangan Rabu ini (8/5/2019) dan membuat tingkat imbal hasil (yield) Surat Utang Negara (SUN) seri 10 tahun yang menjadi acuan akhirnya tembus angka psikologis 8,02%.
SUN tenor 10 tahun adalah seri yang paling dijadikan acuan di pasar obligasi, baik di pasar domestik maupun internasional.
"BI masuk pasar spot, kemudian DNDF lalu berupaya di pasar SBN dengan menyerap cukup banyak," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Rabu (8/5/2019).
Pada Rabu (8/5/2019), US$ 1 setara dengan Rp 14.290 kala penutupan pasar spot. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Sebelumnya rupiah sempat menyentuh level Rp 14.313/US$ pada perdagangan siang hari.
"Kita sudah membeli Rp 213 triliun di pasar SBN sejak awal tahun. Dan akan tetap masuk pasar SBN dengan menyiapkan Rp 100 triliun," kata Nanang.
Nanang menjelaskan secara lengkap kenapa BI harus masuk pasar SBN. "Kami harus masuk intervensi membeli SBN di pasar sekunder karena untuk mencegah terjadinya sell-off di pasar SBN untuk menjaga market confidence," katanya.
"Selain itu bila terjadi penjualan oleh investor asing dalam skala besar maka akan memukul balik ke Rupiah karena mereka akan mengkonversi hasil penjualan SBN tersebut ke valas."
Oleh karena itu, lanjut Nanang, BI akan siap siaga menjaga stabilitas Rupiah dan pasar SBN karena besarnya kepemilikan asing di SBN.
"Namun, hemat kami pelepasan SBN oleh asing ini sementara karena lebih disebabkan sentimen negatif (risk off) yang dipicu tereskalasinya ketegangan yang sesaat antara AS dan China terkait negosiasi sengketa dagang."
(dru)
http://bit.ly/2Ja6fAy
May 09, 2019 at 03:20AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perjuangan Berat BI Hari Ini: Triple Intervention Jaga Rupiah"
Post a Comment