
Pasalnya, kala dua kekuatan ekonomi terbesar saling hambat, maka akan membuat arus perdagangan dan rantai pasar global terhambat. Terlebih lagi, perseteruan ini akan membuat perekonomian kedua negara semakin tertekan.
Alhasil, kinerja ekspor Indonesia pun berpeluang terganggu karena penurunan permintaan.
Sebagai informasi total ekspor Indonesia pada tahun 2018 mencapai US$ 180,06 miliar, dimana China berada di posisi pertama sebagai mitra dagang, sedangkan AS berada di posisi ketiga sebagai negara importir.
Berdasarkan data dari United Nation (UN) Comtrade, sepanjang tahun 2018 total ekspor Indonesia ke Negeri Panda mencapai US$ 27,13 miliar atau setara Rp 391,71 triliun (Kurs Rp 14.440/US$). Sementara, AS mengimpor senilai US$ 18,47 miliar atau setara Rp 266,73 triliun produk asal Indonesia.
Kemudian, sebenarnya produk apa saja yang paling banyak dikirim Indonesia ke China dan AS?
Komoditas tanah air yang paling banyak dikirim ke China termasuk:
Kode HS Induk | Komoditas | Nilai Ekspor (Miliar US$) |
27 | Bahan bakar mineral dan produk distilasinya | 8.79 |
15 | Lemak dan minyak dari hewan maupun tumbuhan | 3.25 |
72 | Besi dan Baja | 2.61 |
26 | Bijih, ampas, dan debu | 1.97 |
47 | Bubur kayu, sisa atau scrap dari kertas (termasuk kertas karton) | 1.89 |
Sedangkan, komoditas Indonesia yang paling banyak dikirim ke Negeri Paman Sam diantaranya:
Kode HS Induk |
Komoditas |
Nilai Ekspor (Miliar US$) |
62 | Pakaian dan aksesoris makanan yang tidak dirajut | 2.28 |
61 | Pakaian dan aksesoris makanan yang dirajut | 2.23 |
40 | Karet dan bahan baku karet | 1.64 |
64 | Alas kaki | 1.42 |
3 | Ikan, termasuk krustasea, moluska | 1.32 |
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
http://bit.ly/2Q1FeQd
May 14, 2019 at 09:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perang Dagang, Apa Saja Ekspor Indonesia ke AS dan China?"
Post a Comment