Search

"No Deal" AS-China, Investor Khawatir dan Straits Times Anjlok

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan awal pekan ini dibuka dengan indeks Straits Times (STI) berada di zona merah sebagai akibat dari ketidakpastian yang menyelimuti negosiasi dagang dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.

Pada perdagangan hari ini (13/5/2019), STI dibuka anjlok 0,54% ke level 3.255,97 poin. Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 2 mencatatkan kenaikan harga, 23 saham melemah, dan 5 saham tidak mencatatkan perubahan harga.

Kecemasan akan peluang terekskalisinya perang dagang AS dan Cina terus membuncah setelah dialog dagang pekan lalu di Washington tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Terlebih lagi, AS telah secara resmi menaikkan tarif masuk terhadap produk impor China senilai US$ 200 miliar pada Jumat dini hari waktu Washington.

Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu perlu menyetujui ketentuan penegakan hukum (mekanisme pasar) yang sangat kuat untuk dapat mencapai kesepakatan. Namun, China masih enggan untuk mengaplikasikannya pada sistem hukum mereka, mengutip berita Fox yang dilansir dari Reuters.

Alhasil, Pemerintah AS memutuskan untuk tetap menerapkan kenaikan tarif meskipun perundingan masih berlangsung. Akan tetapi, bea masuk itu bisa dicabut tergantung situasi dan kemajuan yang terjadi di masa depan.

Kecemasan atas hubungan AS dan China berhasil menyelimuti sentimen dalam negeri yang cenderung menghembuskan angin segar.

Penjualan ritel Negeri Singa Maret tercatat turun 1% year-on-year (YoY), membaik dibandingkan laju pertumbuhan Februari yang anjlok 9,9% YoY. Meskipun penjualan ritel turun secara tahunan, tapi secara bulanan membukukan kenaikan 1% MoM, dan berhasil mengalahkan konsensus pasar yang ada di -1,3% MoM, dilansir Trading Economics.

Sektor yang mencatatkan penurunan terdalam adalah penjualan barang dan buku optik (-6,4% YoY), makanan (-5,7% YoY), jam tangan dan perhiasan (-4,6% YoY), dan department store (-4,6% YoY).

Sementara itu, segmen yang rebound di bulan Maret adalah penjualan barang-barang medis dan peralatan mandi (2,8% YoY), kendaraan bermotor (0,9% YoY) dan pakaian jadi (0,2% YoY).

Pada hari ini, tidak ada rilis data ekonomi dari Singapura.

TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2LD772E

May 13, 2019 at 03:27PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to ""No Deal" AS-China, Investor Khawatir dan Straits Times Anjlok"

Post a Comment

Powered by Blogger.