
"Berita baik untuk bus, pesawatnya mahal. Jadi gak ada lagi orang dari Surabaya ke Solo naik pesawat, naik bus," kata Budi Karya di kantornya, Jumat (17/5/2019).
Ungkapan itu disampaikan dalam rangka memberi penjelasan kepada operator bus mengenai potensi untuk unjuk diri. Artinya, masyarakat punya kecenderungan memilih alternatif angkutan darat ketimbang udara.
"Jalan sudah bagus semua, Jawa-Sumatera sampai Palembang bagus. Tol sudah tersambung. Jadi bapak punya alternatif bisa pakai jalan biasa atau tol."
"Itu bisa hemat waktu, bisa produktif. Jangan dipikir bayarnya, tapi kan bisa lebih cepat," beber mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu.
Ketika ditemui usai acara, Menhub kembali menjelaskan hal ini di hadapan awak media. Dia mengaku, keinginan menjadikan bus sebagai angkutan utama itu sejak tahun lalu.
"Terbukti ada beberapa produk yang mencoba dengan kelas khusus sukses. Jadi dia bikin bus baru dengan tarif yang relatif mahal justru sukses. Bahwasanya ke angkutan pribadi favorit sekarang, mungkin. Tapi for the long time, minimal tahun depan itu tidak terjadi lagi," tandasnya.
Dia menyebut bahwa dalam beberapa waktu terakhir, permintaan akan bus naik hampir tiga kali lipat. Ini merupakan pertanda bahwa masyarakat tak melulu memilih angkutan pribadi.
"Angkutan pribadi selain buat kemacetan juga risiko lalu lintas banyak. Jadi kita kan tidak bisa memaksa hak individu memakai kendaraan pribadi, kita kan mengedukasi agar kita prever dengan angkutan massal khususnya bus dan kereta api," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC] (gus)
http://bit.ly/2Js3XwH
May 18, 2019 at 03:31AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menhub: Pesawat Mahal Jadi Berkah Buat Bus"
Post a Comment