Search

Membuktikan Sepak Bola Tidak Bisa Dibeli, Terima Kasih Spurs!

Jakarta, CNBC Indonesia - Babak semifinal Liga Champions Eropa lagi-lagi menyuguhkan tontonan dramatis. Setelah kemarin Liverpool (Inggris) berhasil menuntaskan mission impossible kala menghempaskan Barcelona (Spanyol), dini hari tadi giliran Tottenham Hotspur (Inggris) yang mencuri panggung. Hugo Lloris dan kolega yang kalah 0-1 di leg I bertandang ke markas Ajax Amsterdam (Belanda) di leg II. Hasilnya memuaskan, Spurs menang 3-2 dan lolos ke final karena unggul gol tandang. Eksepsional. Kata itu layak menggambarkan determinasi Spurs di Amsterdam Arena.


Tertinggal 2-0 di babak I, Spurs berhasil unggul berkat hattrick pemain asal Brasil, Lucas Moura.

 Lebih spesial lagi karena gol terakhir Moura hadir pada menit terakhir tambahan waktu. Drama sebenar-benarnya drama. Mauricio Pochettino, Manajer Spurs, berlinang air mata dan bersujud di lapangan. Sujud syukur Poch ini atas kemenangan yang sudah pasti, bukan setengah halusinasi. "Perasaan dan emosi saya sulit untuk dirangkai dengan kata-kata. Rasanya ini adalah salah satu malam terpenting dalam hidup saya. Selalu percaya, jangan pernah menyerah," kata Pochettino dalam jumpa pers usai laga, mengutip BBC. Apa yang dilakukan Spurs seakan menjadi anomali di tengah industri sepak bola Eropa yang bergelimang uang. Pochettino membangun skuat Spurs dengan biaya yang boleh dibilang minim, irit belanja, tetapi prestasinya tidak bisa dipandang sebelah mata. 
Kala tim di Liga Primer Inggris seperti Manchester City, Liverpool, bahkan Manchester United jor-joran menggaet pemain-pemain mahal, Spurs tidak memboyong satu pun pemain baru dalam dua jendela transfer terakhir. Bukan tidak mau, manajemen Spurs memang sedang fokus membenahi keuangan setelah pembangunan stadion baru nan megah dan mahal. 
Mungkin faktor ini yang membuat laju Spurs di Liga Primer menjadi agak tertatih-tatih. Jelang pergantian tahun, Spurs masih menjadi salah satu kuda pacu untuk meraih gelar juara Inggris.

Namun selepas Tahun Baru, performa mereka mengendur.

 Alhasil, Spurs sudah 13 kali kalah musim ini.

Untungnya para pesaingnya seperti Arsenal, United, dan Chelsea ikut-ikutan tidak konsisten. Ini yang membuat Spurs masih bisa bertahan di posisi empat besar.

 Dalam dua laga Liga Primer terakhir, tampak jelas bahwa Spurs sudah sangat kelelahan. Kaki-kaki pemain Spurs sudah letih, sehingga hasilnya adalah kekalahan di hadapan West Ham United dan Bournemouth. Namun siapa sangka kaki-kaki lelah itu masih bisa memberikan hasil maksimal. Determinasi tinggi sepertinya menjadi tenaga tambahan bagi Jan Vertoghen dan sejawat. Skuat yang tipis ini memberikan lebih dari apa yang diharapkan. Posisi empat besar di Liga Primer sudah diamankan, dan kini Spurs memberi hadiah indah berupa tiket ke Madrid untuk berhadapan dengan Liverpool di laga pamungkas Liga Champions Eropa. Terima kasih, Spurs. Kalian membuktikan bahwa terkadang ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang...   

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2HbF9GZ

May 09, 2019 at 04:30PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Membuktikan Sepak Bola Tidak Bisa Dibeli, Terima Kasih Spurs!"

Post a Comment

Powered by Blogger.