Search

Kementan: Jangan Khawatir Berlebihan, Kondisi Pangan Aman

Jakarta, CNBC Indoneisa - Produksi tanaman pangan domestik tengah mengalami perlambatan. PDB tanaman pangan tercatat minus alias terkontraksi.

Tak pernah sekalipun pertumbuhan PDB tanaman pangan mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2018, saat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17%, PDB tanaman pangan hanya tumbuh 1,48%. Tidak sampai 2%.


Hal tersebut ditulis Tim Riset CNBC Indonesia dalam artikel "Dear Pak Jokowi, 5 Tahun ke Depan Kita Makan Apa?". Namun, memicu bantahan dari Pihak Kementerian Pertanian (Kementan).


Seperti apa pernyataan lengkap Kementan? Berikut penjelasannya seperti disampaikan Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kuntoro Boga Andri.

  • Pertumbuhan PDB tanaman pangan Indonesia pada awal kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (akhir 2014) hanya 0.06, bahkan pada era sebelumnya menyentuh 1.97 dan minus. Upaya khusus Padi-Jagung-Kedelai (Pajale) yang dilakukan pemerintah telah mampu menaikkan secara drastis pertumbuhan PDB tanaman pangan menjadi positif sebesar 4.32 (2015) akibat dampak masif dari pembangunan pertanian yang dilakukan.
  • Menurut data BPS, berdasarkan harga konstan 2010, pertumbuhan PDB Sektor Pertanian selama tahun 2015-2018 terus meningkat setiap tahun. Pada tahun 2015 tumbuh sebesar 3,00%; dan pada tahun 2016 dan 2017 tumbuh masing-masing 3,26% dan 3,57%. Pada tahun 2018 tumbuh 3,68% dan lebih tinggi dari target 3,5%.
  • PDB Subsektor pertanian lainnya seperti tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan juga tumbuh positif dan meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi pada sub sektor tanaman pangan, PDB nya tumbuh positif. Pada tahun 2015 PDB Sub sektor tanaman pangan sekitar Rp 280 triliun, pada tahun 2016 dan 2017 meningkat masing-masing menjadi Rp 287 triliun dan Rp 294 triliun, dan pada tahun 2018 meningkat menjadi Rp 298,2 triliun.
  • Pertumbuhan PDB Sub Sektor Tanaman Pangan yang tetap positif tersebut menunjukkan bahwa produksi pangan dalam negeri terus meningkat setiap tahunnya, sehingga tidak perlu ada kekuatiran yang berlebihan atau penggiringan opini bahwa produksi pangan dalam negeri tidak bisa mencukupi kebutuhan pangan ke depan, sepanjang pertumbuhan produksi pangan lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk, seperti yang terjadi saat ini.
  • Pemerintah melalui Kementerian Pertanian terus berupaya keras untuk meningkatkan produksi pangan baik melalui perluasan areal tanam maupun peningkatan produktivitas sebagai respon permintaan pangan yang semakin meningkat ke depan. Kementan sedang mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa dan lahan kering dengan penerapan pertanian modern dan keterlibatan generasi muda sebagai masa depan pertanian Indonesia untuk menjawab permintaan pangan yang terus meningkat dan mewujudkan mimpi besar Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.
  • Nilai investasi sektor pertanian pun pada periode 4 tahun terakhir meningkat hingga 110,2%. Bisnis sektor pertanian semakin baik dan menarik minat generasi muda.
  • Data impor beras juga menunjukkan penurunan yang sangat signifikan dibandingkan periode sebelumnya, bahkan impor tersebut hanya digunakan sebagai cadangan di gudang Bulog akibat petani masih mampu memenuhi kebutuhan nasional sendiri.
  • Data impor beras yang disampaikan dalam tulisan di atas bukan merupakan data beras medium (beras yang dikonsumsi masyarakat secara umum), namun adalah beras premium atau khusus, bahan baku industri berbasis beras/beras pecah, dan kebutuhan horeka, yang terkait dengan peningkatan kelas menengah dan atas di Indonesia.
  • Upaya khusus Pajale yang dilakukan pemerintah dengan penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi, alsintan dan inovasi pertanian lainnya telah mampu meningkatkan produksi beras nasional, bahkan cadangan beras Indonesia surplus 2.4 juta ton pada 2018 (data BPS). kebutuhan beras masyarakat indonesia sudah terpenuhi secara langsung sebagai akibat pembangunan sektor tanaman pangan selama 4 tahun terakhir

BACA JUGA : Dear Pak Jokowi, 5 Tahun ke Depan Kita Makan Apa?

(dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2PQMsX5

May 06, 2019 at 05:14PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kementan: Jangan Khawatir Berlebihan, Kondisi Pangan Aman"

Post a Comment

Powered by Blogger.