
Misalnya, dari masalah defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dan defisit neraca perdagangan yang dipengaruhi dari kinerja ekspor yang lambat, serta geliat investasi yang loyo.
"Jengkel saya gak bisa selesaikan [masalah] yang sudah kelihatan. Kalau lingkup kota, masiu sanggup saya. Kalau negara [...] harus ada kemauan kuat," tegas Jokowi saat membuka pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Kejengkelan Jokowi memang diarahan kepada jajaran Menteri Kabinet Kerja maupun pemerintah daerah yang selama ini dianggap belum cukup mampu mengatasi persoalan ekonomi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun merespons pernyataan Jokowi yang menunjukkan kejengkelannya.
"Itu berarti pesan buat kita semua," tegas Sri Mulyani.
Ia mengemukakan, apa yang dikemukakan Jokowi menandakan bahwa kinerja di pemerintahan harus didorong lebih baik, terutama dalam mengatasi masalah perizinan.
"Berarti kita harus kerjakan lebih baik lagi. Masalah perizinan, masalah proses yang berhubungan dengan birokrasi di pusat dan daerah," kata Sri Mulyani.
Simak video terkait Sri Mulyani dan sosok Kartini di bawah ini.
(miq/miq)
http://bit.ly/2Q38xC9
May 09, 2019 at 06:14PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kejengkelan Jokowi Direspons Sri Mulyani: Itu Pesan Buat Kita"
Post a Comment