Saat ini LinkAja tengah mempelajari skema yang tepat untuk masuk ke bisnis tersebut. Pertama menjadi paltform yang menghubungkan antara pihak peminjam dan pengguna. LinkAja hanya jadi pihak ketiga yang menghubungkan keduanya.
"Pertama saya (LinkAja) hanya jadi medium, kenapa orang mau kesana, karena ada traffic," kata Danu usai CNBC VIP Forum, Kamis (09/05/2019).
Kedua, menjadi penyedia kredit skoring, karena LinkAja bisa menganalisis kebiasaan penggunanya dari transaksi yang dilakukan. Dari situ, pihaknya memiliki pseudo skoring yang bisa menjadi masukan bagi perbankan ata multifinance, untuk memberikan pinjaman bagi orang yang belum memiliki catatan di Bank Indonesia.
Danu menilai, yang paling mungkin bisa dilakukan lebih dulu dilakukan adalah menjadi platform, kemudian menjadi penyedia, barulah kredit skoring. Yang bisa dicontoh menurut dia seperti WeChat Pay di China, sebagai penyedia P2P. Pasalnya, alur dari bisnis WeChat cukup unik, karena dia menyediakan platform, kredit skoring, dan juga penyedia.
"Tapi sebagai penyedia dia tidak pernah 100% dari pihaknya sendiri, misalnya 20% dari mereka dan sisanya dilempar ke Bank of China," ujar Danu.
![]() |
Untuk disburse loan, bisa berasal dari bank atau perusahaan lainnya. Saat ini LinkAja sudah bekerja sama dengan Kredit Pintar, trusting Social, Amarta, Yayasan Cinta Anak Bangsa, dan beberapa startup lainnya.
Sebelumnya Danu mengatakan dua tahun lagi LinkAja akan menjadi digital financial services transform. Menurutnya, ke depan pembiayaan dan marketplace bukan tak mungkin diwujudkan LinkAja.
"Payment hanya permulaan," tuturnya.
Lebih jauh Danu menyampaikan keberadaan LinkAja bukan menyaingi yang sudah ada. Namun justru melengkapi dan memperluas jangkauan.
"Bagaimana di luar sana bisa bersama-sama yang lain berkolaborasi," tutur Danu.
Simak video Tcash berubah jadi LinkAja di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy)
http://bit.ly/2PYygeC
May 10, 2019 at 11:03PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kapan LinkAja Bisa Berikan Pinjaman Online?"
Post a Comment