Search

Kabar Tak Sedap, Neraca Dagang April Diramal Defisit Parah

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meramal neraca perdagangan April 2019 mengalami defisit. Hal ini disebabkan oleh masih banyaknya tekanan yang dialami Indonesia baik dari sisi global dan domestik yang mempengaruhi nilai impor dan ekspor.

"Kelihatannya neraca dagang kita mungkin akan defisit," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).

Menurutnya, pada bulan selanjutnya neraca dagang akan lebih baik karena impor migas yang juga membaik. Pasalnya pada bulan ini Pertamina menahan impor solar dan avtur.

Untuk solar, Pertamina tidak impor di Mei 2019 karena sudah bisa memproduksi sendiri yaitu B20 yang sudah mulai digunakan sejak awal tahun lalu. Sedangkan untuk avtur, Pertamina menahan karena kebutuhan dalam negeri sudah bisa dicukupi dari produksi kilang dalam negeri Pertamina.

Selain itu, dia menyebutkan bahwa ekspor minyak mentah juga akan turun, karena jatah yang harus diekspor semuanya dibeli oleh Pertamina. Inilah yang akan mendorong perbaikan neraca dagang pada bulan selanjutnya.

"(Rilis) Bulan depan, bukan bulan ini ya. Pastinya neraca migas kita akan membaik ke depan tapi kita rapat dulu dengan pertamina dan ESDM," jelasnya.

Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali ke teritori defisit pada April 2019. Jika terjadi, maka akan menjadi defisit yang pertama dalam tiga bulan terakhir.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode April pada esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias negatif 6,2% year-on-year (YoY), impor turun 11,36% YoY, dan neraca perdagangan defisit US$ 497 juta.

Namun beberapa instansi meramal neraca dagang defisit parah hingga di atas US$ 1 miliar. Di antaranya CIMB Niaga, ANZ, dan Bahana Sekuritas.

Berikut daftarnya :

Institusi Pertumbuhan Ekspor (%YoY) Pertumbuhan Impor (%YoY) Neraca Perdagangan (US$ Juta)
ING -8 -15 -364
Citi -4.5 -8.8 -850
CIMB Niaga -10 -7.8 -1,820
ANZ -10.5 -8 -1,850
Barclays -6 -14 -235
BCA -6.7 -13 -509
Maybank Indonesia -4.79 -11.36 -485
Standard Chartered -6.2 -15.4 -31
Bank Danamon -7.19 -11.02 -888
Bank Permata -5.68 -12.83 -376
Bahana Sekuritas -5.77 -6.44 -1,420
Moody's Analytics - - 220
MEDIAN -6.2 -11.36 -497
(dru/dru)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Eartdf

May 14, 2019 at 10:32PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kabar Tak Sedap, Neraca Dagang April Diramal Defisit Parah"

Post a Comment

Powered by Blogger.