Search

Harga Komoditas Anjlok, Kredit Pertambangan Tumbuh 37%

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit sektor pertambangan tumbuh sebesar 37,6% per April 2019 secara year-on-year (yoy). Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit sektor pertambangan naik tinggi karena harga komoditas, utamanya batu bara, mulai meningkat.

"Pertambangan itu [naik] karena tambang yang dulunya ditinggalkan karena harga batu baranya turun, sekarang sudah bangkit lagi karena harga batu bara sudah mulai meningkat," kata Wimboh usai konferensi pers Rapat Koordinasi Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK), Kamis (23/5/2019).

Wimboh menambahkan meski saat ini harga batu bara tengah melemah, harganya sudah lebih baik ketimbang tahun 2014-2015 di mana menyentuh level terendahnya.

Perusahaan-perusahaan tambang, lanjut Wimboh, saat ini sudah mulai hidup kembali. Ia mengatakan pertumbuhannya saat ini sudah lebih tinggi dari tahun lalu.


"Tapi tidak masalah. Ini kan bagus kalau bisnis tambang-tambang itu harus dihidupkan lagi," ujarnya.

Pertumbuhan kredit sektor pertambangan terbilang paling tinggi dibanding yang lainnya. Kredit sektor konstruksi tercatat tumbuh 27,55% secara yoy. Sektor pertanian 10,65%, sektor pengelolaan 8,7%, infrastruktur 19,13% dan kredit perumahan 12,67%.

"Artinya, pertumbuhan-pertumbuhan ini sejalan dengan arah yang kita inginkan bahwa untuk bisa cepat mendorong adanya produktivitas yang tinggi, menyerap tenaga kerja, tentunya pertumbuhan kita nanti bisa lebih tinggi lagi ke depan," paparnya.

Sementara itu, pertumbuhan kredit saat ini secara yoy per April tumbuh 11,5%. Kredit investasi membukukan pertumbuhan paling besar sebesar 14,34%, kredit modal kerja tumbuh 10,48% dan kredit konsumsi 9,06%. Kredit konstruksi secara yoy per April tumbuh 27,55%.

"Kita arahkan bahwa harus yang produktif yang lebih banyak. Dan ini [kredit] investasi. Memang ini harapan kalau nanti dengan banyaknya investasi ini tentunya akan menimbulkan produktivitas yang lebih tinggi daripada kalo kredit banyak di konsumsi," jelasnya.

Kredit macet perbankan (non-performing loan) saat ini berada di posisi 1,15% nett dan 2,5% gross. Tingkat kecukupan modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,78%. Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami penurunan menjadi 93% dari 94%.

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2M41jzb

May 23, 2019 at 10:43PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Komoditas Anjlok, Kredit Pertambangan Tumbuh 37%"

Post a Comment

Powered by Blogger.