Harga komoditas bawang putih terpantau mengalami penurunan yang paling dalam berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hari Selasa (21/5/2019).
Sepanjang periode 7-21 Mei 2019, harga bawang putih telah turun sebesar 31,1%. Posisi harga terakhir adalah sebesar Rp 44.000/kg secara nasional rata-rata 34 Ibu Kota Provinsi. Sementara harga bawang putih paling mahal ada di provinsi Papua Barat, yaitu masih Rp 70.000/kg. Adapun di Ibu Kota Jakarta, bawang putih dihargai Rp 56.650/kg.
Komoditas bawang putih tahun ini memang terlihat mengalami kenaikan harga yang paling signifikan dibanding komoditas lainnya.
Bahkan harga bawang putih rata-rata nasional tertinggi tahun ini mencapai Rp 64.050/kg yang terjadi pada tanggal 6 Mei 2019. Lebih tinggi dibanding harga tertinggi tahun 2018 yang hanya Rp 36.050/kg.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan atas rekomendasi Kementerian Pertanian, telah mengeluarkan ijin impor bawang putih untuk mengatasi masalah tersebut.
Pada akhir bulan April 2019, ijin impor bawang putih sebesar 115.765 ton diterbitkan. Seakan tak cukup, pada Senin (13/5/2019) pekan lalu ijin impor bawang putih sebanyak 125.000 ton juga akan kembali dikeluarkan untuk 11 perusahaan swasta.
Artinya dalam waktu dekat pasokan bawang putih dapat meningkat di pasar. Harapannya harga bisa kembali normal. Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menargetkan harga bawang putih turun ke level Rp 30.000/kg. Semoga tercapai.
Namun saat harga-harga komoditas lain mulai turun, gula pasir lokal tidak menunjukkan pola yang sama. Harga gula pasir lokal terpantau naik 2% sepanjang periode 7-21 Mei 2019.
Hari ini harga gula pasir lokal rata-rata nasional mencapai Rp 13.000/kg, yang mana sudah berada di atas rata-rata tahun 2018 yang sebesar Rp 12.351/kg. Gula pasir lokal paling mahal ada di provinsi Papua dan Sumatera Barat, yang mencapai Rp 13.900/kg. Sementara di Jakarta mencapai Rp 13.750/kg.
Padahal sejak tahun 2017, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gula pasir kemasan 1 kg sebesar Rp 12.500.
Sebagai informasi, hampir setiap tahun harga-harga bahan pangan mengalami kenaikan pada bulan Ramadan dan menjelang lebaran. Karena biasanya konsumsi masyarakat cenderung meningkat pada bulan puasa.
Namun sebenarnya pemerintah bisa saja menerapkan manajemen stok yang baik untuk mengantisipasi fenomena ini. Pasalnya jadwal Ramadan sudah bisa diketahui jauh hari sebelumnya. Bila saja data inventori bahan pangan dapat dimanfaatkan dengan baik, kenaikan harga bisa diminimalisasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Saksikan Video Inspeksi Pangan Selama Ramadan
(taa)
http://bit.ly/2VQvJcX
May 21, 2019 at 11:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bahan Pangan Mulai Turun, Kecuali Gula Pasir"
Post a Comment