Search

BI Naikkan Proyeksi CAD, Rupiah Balik Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali melemah setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada konferensi pers hari Kamis (16/5/2019).

Pada pukul 14:35 WIB, kurs rupiah melemah 5 poin atau 0,03% ke posisi Rp 14.460/US$. Padahal sebelumnya rupiah sempat menguat 0,07% ke posisi Rp 14.455/US$.

Sesuai dugaan, BI tetap menahan suku bunga acuan 7 Day Repo Rate di level 6%.

Sementara itu suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga ditahan masing-masing sebesar 5,25% dan 6,75%.

Akan tetapi kali ini BI menurunkan proyeksi terhadap defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD).


Jika sebelumnya BI memasang target CAD sebesar 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), kini target BI turun menjadi di kisaran 2,5%-3%. dari PDB.

Artinya bank sentral sudah memperkirakan bahwa tahun ini CAD masih akan sulit diberantas. Bahkan berpotensi untuk semakin melebar.

Menurut penuturan Gubernur BI, Perry Warjiyo, hal ini disebabkan meningkatnya ketidakpastian perekonomian global yang berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.

Perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh perang dagang Amerika Serikat (AS)-China membuat risiko penurunan ekspor semakin meningkat. Sebagai catatan, pada bulan April 2019, ekspor Indonesia hanya sebesar US$ 12,6 atau turun 10,8%  year-on-year (YoY) dan menyebabkan neraca perdagangan barang mengalami defisit terparah sepanjang sejarah (US$ 2,5 miliar).

Sebagai informasi, pada tahun 2018, CAD Indonesia sudah menyentuh 2,98%, atau yang paling dalam sejak tahun 2014. Jika tahun ini semakin lebar, maka rupiah akan semakin kehilangan pijakan untuk bertahan dari tekanan mata uang lain.

Pasalnya transaksi berjalan merupakan gambaran arus devisa yang masuk/keluar Indonesia melalui sektor riil. Arus modal tersebut cenderung bertahan lama, ketimbang yang masuk dari sektor keuangan, atau yang biasa disebut hot money. Di sektor keuangan, investor dapat dengan mudah dan cepat menarik dana dari Indonesia.

CAD yang melebar, akan membuat pasokan valas dalam negeri akan semakin kering. Alhasil rupiah hanya mengandalkan pasokan dari portfolio yang cenderung rentan terhadap sentimen global.

TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/taa)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Q86cWh

May 16, 2019 at 10:01PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "BI Naikkan Proyeksi CAD, Rupiah Balik Melemah"

Post a Comment

Powered by Blogger.