Jokowi memenangkan pemilihan presiden dengan selisih sekitar 10 poin persentase, menurut penghitungan cepat (quick count) dari sampel suara oleh berbagai lembaga survei. Hasil resmi atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) baru akan diumumkan 22 Mei nanti.
Lawannya, Prabowo Subianto juga telah mengklaim memenangkan pilpres.
Dalam wawancara tersebut, Jokowi mengisyaratkan dirinya tidak akan ngotot lebih memilih teknokrat daripada politisi. Ia mengatakan "di partai (politik), ada banyak tokoh-tokoh profesional," seperti dilansir dari Reuters.
Spekulasi tentang perombakan kabinet atau reshuffle telah marak dibicarakan di kalangan politisi dan pejabat pemerintah sebelum pemilihan umum 17 April lalu. Beberapa menteri yang bertanggung jawab atas portofolio ekonomi kemungkinan akan diganti.
Analis keuangan mengatakan mereka menantikan pilihan kabinet Jokowi, termasuk apakah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan tetap bertahan.
Orang dalam pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa presiden akan melanjutkan reformasi ekonomi yang dimulai pada masa jabatan pertamanya, dengan fokus pada penanganan investasi asing yang menurun, sistem pendidikan yang bermasalah, dan aturan perburuhan yang ketat.
Foto: Jokowi mendadak mengunjungi Mal Indonesia (instagram @grandindo)
|
Beberapa analis meragukan bahwa Jokowi akan bergerak jauh melampaui agenda reformasi dari masa jabatan pertamanya.
Jokowi merombak kabinetnya beberapa kali selama masa jabatan pertamanya, termasuk membawa Sri Mulyani, yang saat itu bekerja sebagai direktur pelaksana Bank Dunia, ke kabinet pada 2016.
Sekarang kabinetnya memiliki campuran teknokrat dan politisi dari partai-partai dalam koalisinya. (prm)
http://bit.ly/2ZQMjaW
April 29, 2019 at 08:13PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Wah, Jokowi Mau Reshuffle Kabinet sebelum Oktober"
Post a Comment