Sementara sektor lainnya yang naik cukup tinggi yakni properti dan pertambangan yang juga masing-masing menguat 0,48%. Transaksi IHSG terlihat sangat besar karena adanya transaksi negosiasi di pasar non reguler.
Transaksi tersebut melibatkan bank Jepang MUFG Ltd, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk (BBNP) senilai Rp 52,58 triliun.
Adapun transaksi tersebut difasilitasi perusahaan efek PT Mandiri Sekuritas yang berkode broker CC, dalam rangka balik nama pembelian atas saham BDMN oleh MUFG senilai Rp 49,61 triliun tersebut melambungkan nilai transaksi bursa saham.
Penguatan IHSG sendiri hari ini cenderung terbatas dikarenakan investor asing masih cenderung menjual portofolio sahamnya. Asing mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp 227 miliar di pasar reguler.
Berikut saham-saham yang banyak dilepas asing hari ini: PT Astra International Tbk/ASII (Rp 67,8 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 35,4 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 33,6 miliar), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (Rp 28,7 miliar) dan PT Bank Mandiri Tbk/BMRI (Rp 27,8 miliar).
Secara teknikal, IHSG hari ini cenderung bergerak menyamping cenderung menguat terbatas. Pola lilin putih pendek (short white candle) yang terbentuk mengindikasikan potensi penguatan.
Sumber: Refinitiv
|
Potensi tekanan masih ada karena IHSG masih bergerak di bawah rata-rata harganya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2GRlyvr
April 29, 2019 at 08:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Berbalik Akhir Sesi I, Begini Peluang IHSG untuk Sesi II"
Post a Comment