Search

Usaha Minimarket Kokoh, Fitch: Alfamart Ungguli Pesaing

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings memproyeksikan emiten ritel PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart akan terus mencatatkan pertumbuhan bisnis yang solid dan kinerja keuangan yang baik.

Dalam laporan terbaru per 25 April, Fitch menganalisis bahwa Alfamart mempunyai profil kredit yang baik didorong oleh bisnis minimarket perusahaan yang tangguh dengan capaian pendapatan serta laba perusahaan yang sangat memuaskan tahun lalu.

Terlebih lagi, Fitch menitikberatkan bahwa, hasil tersebut mampu dicapai perusahaan di saat indeks penjualan ritel makanan tahun lalu membukukan laju pertumbuhan yang lebih rendah dibanding 2017.

Pada tahun 2018, pertumbuhan indeks penjualan ritel sektor makanan tercatat 6,2% dari sebelumnya 7,4% di tahun 2017.


Dengan laju indeks penjualan yang melambat, AMRT mampu membukukan kenaikan pendapatan tahun lalu sebesar 8,71% secara tahunan (YoY). Ini menandakan kinerja keuangan perusahaan mampu mengungguli para pesaingnya di sektor usaha supermarket dan hypermarket.

Laporan keuangan Almafart 2018 menunjukkan pendapatan perusahaan naik 8,71% menjadi Rp 66,82 triliun dari tahun sebelumnya Rp 61,46 triliun, sementara laba bersih meroket 117% menjadi Rp 650,14 miliar dari sebelumnya Rp 300,28 miliar.

Sumber pemasukan dari sektor pendapatan makanan Alfamart mencatatkan pertumbuhan dua digit, yaitu sekitar 16% YoY. 
Adapun di lain pihak, kinerja beberapa emiten di sektor ritel terkoreksi. Pendapatan makanan dari PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menurun 5% YoY tahun lalu.

Sektor usaha supermarket dan hypermarket PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga menorehkan hasil serupa dengan terkoreksi 9%.

Sebagai informasi, sebagian besar pendapatan supermarket dan hypermarket milik MPPA berasal dari penjualan makanan.

Dalam laporannya, Fitch menuliskan bahwa strategi penempatan dan tata ruang outlet perusahaan merupakan kunci kesuksesan Alfamart tahun lalu.

Target konsumen Alfamart adalah pekerja kantor di kawasan bisnis dengan lalu lintas yang cukup tinggi. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menata ulang outlet-nya agar mampu mengakomodasi perilaku pembelian pekerja.

Alhasil, penjualan makanan dan minuman siap konsumsi yang menjadi preferensi para pekerja mampu tumbuh lebih pesat dibanding. Makanan dan minuman yang masuk dalam kategori siap konsumsi termasuk susu segar, air mineral, makanan ringan dan permen.

Lebih lanjut strategi perusahaan yang mulai fokus pada transaksi elektronik juga mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan tahun lalu. 

(dwa/tas)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2L6SxQH

April 26, 2019 at 11:33PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Usaha Minimarket Kokoh, Fitch: Alfamart Ungguli Pesaing"

Post a Comment

Powered by Blogger.