
Nah tak lama berselang, manajemen Bank Mandiri menyebutkan bahwa pihaknya memang berencana untuk mengakuisisi bank menengah (medium size), disebutkan bahwa sudah ada dua bank menengah yang menjadi incaran Mandiri.
Kondisi tersebut sejalan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan konsolidasi perbankan dan didukung dengan kondisi bank pelat merah ini yang mengalami kelebihan modal sebesar Rp 30 triliun.
"Kita ada excess capital yang kita ingin deploy dan tentunya tergantung dari harga, sinergi bisnis,. Jadi prosesnya semua kita lihat secara transparan itu adding value atau tidak kepada pemegang saham?" kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo beberapa waktu lalu.
Meski belum secara spesifik bank mana yang akan dicaplok, namun beredar kabar di kalangan pelaku pasar adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang menjadi incaran. Bahkan, dikabarkan Mandiri telah mendapatkan prioritas menjadi pembeli saham milik Standard Chartered di Bank Permata.
Kemudian, disebutkan bahwa harga penawaran yang disampaikan Mandiri kepada pemegang saham Bank Permata pada kisaran PBV (price to book value) 1,4x-1,5x.
Sementara itu, dari pihak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara gamblang menyebutkan pada pekan lalu bahwa Mandiri tengah melakukan uji tuntas (due diligence) dan menunggu proses tersebut selesai.
Tak tanggung-tanggung, due diligence ini dilakukan dengan menggandeng jasa konsultan tingkat internasional, Morgan Stanley.
"(informasi) yang baru ada itu, kita lagi menunggu hasil dari due dilligence," kata Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN, Jumat (5/4). (hps/hps)
http://bit.ly/2D1CJrF
April 10, 2019 at 03:35PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Saga Mandiri Pinang Permata, Akankah Mereka Menyatu?"
Post a Comment