Search

PM Inggris Theresa May Buka-bukaan Soal Carut-Marut Brexit

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumitnya jalan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) telah membuat berbagai pihak geram. Bahkan, kemungkinan Inggris yang akan keluar dari UE (Brexit) tanpa kesepakatan (no-deal Brexit) sempat mencuat dan menakuti pelaku bisnis. Sebab, Brexit tanpa kesepakatan bisa berarti bencana bagi mereka.

Perdana Menteri Inggris Theresa May sendiri telah berulang kali mengajukan draft/proposal perjanjian Brexit kepada Parlemen demi memastikan proses yang mulus. Namun, rancangannya itu telah ditolak tiga kali.


Padahal, waktu Brexit sudah semakin dekat saat itu. Akibatnya, May kini kembali meminta penundaan Brexit hingga 30 Juni 2019. Sedianya Inggris dijadwalkan mundur dari Uni Eropa pada 12 April 2019, mundur dari seharusnya 29 Maret 2019.

Di saat genting ini, May buka suara dan berusaha menyatukan parlemen dan rakyat Inggris demi mewujudkan Brexit.

Berikut adalah penjelasan lengkap May yang diunggah di laman akun Twitter-nya.

Selama beberapa hari terakhir, orang-orang bertanya kepada saya apa yang terjadi dengan Brexit. Dan saya dapat memahami hal itu, karena bagaimanapun ini sudah hampir tiga tahun sejak orang-orang memilih dalam referendum agar Inggris meninggalkan Uni Eropa (UE).

Nah, yang menjadi perhatian kami adalah pemerintah menegosiasikan kesepakatan dengan UE, dan keinginan saya adalah agar kesepakatan itu disetujui oleh Parlemen, dan kami dapat meninggalkan UE berdasarkan itu.

Tetapi parlemen sekarang ini sudah menolak perjanjian itu sebanyak tiga kali, dan saat ini keadaan sedang berjalan, saya tidak bisa melihat mereka menerimanya. Tetapi pada saat yang sama, Parlemen juga mengatakan bahwa mereka tidak ingin kita (Inggris) keluar tanpa kesepakatan, no-deal. Memang, minggu ini Parlemen sedang membuat undang-undang untuk mencegah Brexit tanpa kesepakatan. Jadi, pilihan yang ada di depan kita adalah meninggalkan Uni Eropa dengan kesepakatan, atau tidak ada Brexit sama sekali.

Sekarang saya pikir, pemerintah berpikir, kita benar-benar harus meninggalkan UE. Kita harus membuat Brexit. Itu berarti kita perlu mencapai kesepakatan, dan itulah sebabnya kita mencari cara baru, pendekatan baru untuk menemukan kesepakatan di Parlemen, dan itu berarti akan ada pembicaraan lintas partai. Dan ketika Anda memikirkannya, orang-orang tidak memilih pada garis partai ketika membahas ke referendum Brexit, dan Anda tahu saya sering berpikir bahwa anggota masyarakat ingin melihat politisi mereka bekerja bersama lebih sering.

PM Inggris Theresa May Buka-bukaan Soal Carut-Marut BrexitFoto: Perdana Menteri Inggris Theresa May tiba untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di kanselir di Berlin, Jerman, 11 Desember 2018. REUTERS / Annegret Hilse

Sekarang ada banyak hal di mana saya tidak setuju dengan Partai Buruh tentang masalah kebijakan. Tetapi, mengenai Brexit, saya pikir ada beberapa hal yang kami sepakati. (Seperti) mengakhiri fundamental free movement, memastikan kami (Inggris) keluar dengan baik, melindungi pekerjaan, melindungi keamanan.

Dan jadi kita berbicara, dapatkah kita menemukan jalan melalui ini yang memastikan kita bisa mendapatkan penawaran bagus, dan kesepakatan yang disetujui Parlemen. Ini berarti harus ada kompromi di kedua sisi, tetapi saya percaya bahwa mewujudkan Brexit adalah hal yang paling penting bagi kami. Saya pikir orang-orang memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Kami memiliki tugas sebagai Parlemen untuk memberikan itu (Brexit).


Saya ingin melakukan itu dengan cara yang baik, yang tidak mengganggu kehidupan orang, yang melindungi pekerjaan, melindungi keamanan kita, melindungi Inggris. Dan itulah yang sedang dikerjakan pemerintah.

Saksikan video kutipan pernyataan May berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]

(prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WRvc6s

April 08, 2019 at 09:21PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "PM Inggris Theresa May Buka-bukaan Soal Carut-Marut Brexit"

Post a Comment

Powered by Blogger.