Di depan para notaris, Jokowi menceritakan bagaimana keinginan sejumlah negara maupun investor yang ingin menanamkan modalnya di berbagai wilayah Indonesia.
"Setiap kali saya bertemu dengan kepala negara, investor yang berada di luar negeri, termasuk ke Saudi Arabia, menyampaikan hal yang sama. Keinginan besar mereka untuk berinvestasi di Indonesia," kata Jokowi.
Kemudahan berinvestasi di Indonesia, kata Jokowi, saat ini memang sudah cukup membaik yang terlihat dari peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) yang lompat dari peringkat 120 menjadi 72.
Namun, Jokowi menyayangkan bahwa faktanya keinginan tersebut sering kali berakhir pada kekecewaan lantaran persoalan perizinan yang masih tumpang tindih.
"Sebelum mereka masuk sangat antusias, tapi begitu masuk kita tahu semuanya betapa masih ruwetnya mengurus perizinan di negara kita," jelasnya.
"Ruwet artinya lama. Ruwet artinya biaya yang harus dibayar mahal. Ini problem yang selalu saya dengar dari investor yang ingin masuk ke Indonesia. Artinya, eksekusi kita ini lamban," tegasnya.
Padahal, sambung Jokowi, kunci dari melesatnya pertumbuhan ekonomi adalah dari investasi. Jika investasi sulit masuk, maka perekonomian pun akan sulit menggeliat.
"Problemnya ada di diri kita sendiri. Terlalu banyak peraturan-peraturan, terlalu banyak izin yang harus dipenuhi. Sehingga mereka sudah masuk, tapi balik badan tak jadi. Tak satu, dua, tiga, empat, lima, banyak," katanya.
"Tapi sekali lagi, inilah kondisi negara kita. Negara yang penuh dengan peraturan," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
(dru)
http://bit.ly/2URpG79
April 23, 2019 at 09:52PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Menyadari Urus Izin di Indonesia Itu Masih Ruwet!"
Post a Comment