Upaya itu menurunkan kemungkinan Inggris keluar dari blok tersebut tanpa kesepakatan atau no deal. Brexit no deal ditakutkan para pelaku bisnis dapat memukul aktivitas perekonomian di wilayah kedua belah pihak.
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengusulkan untuk mengizinkan Inggris memiliki perpanjangan waktu fleksibel selama 12 bulan untuk meninggalkan UE, kata seorang sumber kepada CNBC International.
Usulan Tusk yang kali pertama dilaporkan BBC itu akan memberi Inggris keleluasaan meninggalkan UE kapan saja setelah parlemennya menyetujui dan meratifikasi perjanjian Brexit dalam periode 12 bulan tersebut.
![]() |
Namun, para pemimpin negara UE harus terlebih dahulu menyepakati rencana Tusk itu dalam sebuah pertemuan pekan depan.
Kemudian di Jumat pagi juga, Perdana Menteri Inggris Theresa May secara resmi meminta perpanjangan waktu lagi kepada UE. Surat yang dikirimkan May kepada Tusk mengusulkan perpanjangan hingga 30 Juni yang dapat diakhiri lebih awal bila perjanjian Brexit disepakati.
Saat ini, Negeri Ratu Elizabeth itu dijadwalkan meninggalkan UE pada 12 April mendatang dan akan menjadi negara pertama yang meninggalkan blok euro itu.
Proses Brexit telah dimulai dua tahun lalu namun belum juga rampung. Parlemen Inggris sejauh ini telah tiga kali menolak rancangan perjanjian Brexit yang sebelumnya sudah disepakati oleh May dan UE.
Saksikan video perkembangan Brexit berikut ini.
(miq)
http://bit.ly/2FVgFzR
April 05, 2019 at 10:45PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Inggris Minta Penundaan Lagi, Proses Brexit Makin Panjang..."
Post a Comment