Search

Harga Minyak Pekan Ini: Naik Gegara Iran, Anjlok Karena Trump

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia terkoreksi dalam selama sepekan ini. Awalnya harga si emas hitam sempat naik tajam, tetapi kemudian anjlok. Kok bisa? Dalam sepekan ini, harga minyak jenis brent anjlok 1,55% sementara light sweet amblas 2,48%. Harga brent yang sempat menembus kisaran US$ 75/barel kini kembali ke level US$ 72/barel. Pada awal-awal pekan, harga minyak sempat naik tajam karena kekhawatiran seretnya pasokan di pasar dunia. Penyebabnya adalah keringanan sanksi Iran yang akan berakhir pada 2 Mei mendatang. Untuk menyegarkan ingatan, pada November 2018 lalu Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi larangan impor minyak dari Iran. Pemerintahan Presiden Donald Trump bersumpah barang siapa yang masih mendatangkan minyak dari Negeri Persia, maka tidak akan boleh berbisnis dengan Negeri Adidaya. Namun sanksi ini belum berlaku penuh, karena ada keringanan bagi delapan negara yaitu China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Turki, Italia, dan Yunani. Mereka masih diizinkan mendatangkan minyak dari Iran sampai tenggat waktu 1 Mei. Berarti mulai 2 Mei, delapan negara tersebut sudah hampir mustahil mendapatkan pasokan minyak dari Iran. Investor pun khawatir pasokan di pasar global akan berkurang drastis, karena Iran adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 2,12 juta barel/hari. Akibatnya harga minyak sempat naik, bahkan brent menembus level US$ 75/barel. Tertinggi dalam enam bulan terakhir. 
Akan tetapi ternyata sentimen itu tidak bertahan lama. Investor yang melihat harga sudah naik tinggi kemudian gatal untuk mencairkan cuan. Tekanan jual akhirnya membuat harga minyak terkoreksi.  Selain itu, kekhawatiran soal seretnya pasokan juga mereda karena stok minyak AS terus naik. US Energy Information Administration mencatat, stok minyak Negeri Paman Sam pada pekan yang berakhir 19 April berada di 460,63 juta barel. Angka ini menjadi tertinggi sejak awal Oktober 2017.  Kemudian, seperti biasa, ancaman Trump berhasil mendongkel harga minyak. Lagi-lagi Trump menegaskan bahwa Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) harus berusaha menurunkan harga. "Saya sudah berbicara dengan OPEC. Saya katakan, Anda harus turunkan. Anda harus turunkan!" tegasnya, mengutip Reuters.

Faktor-faktor itu sukses menurunkan harga minyak. Namun sayangnya, koreksi harga minyak tidak banyak membantu rupiah. Sepanjang pekan ini, rupiah terdepresiasi 0,99% di hadapan dolar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2UEKHxb

April 27, 2019 at 08:16PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Harga Minyak Pekan Ini: Naik Gegara Iran, Anjlok Karena Trump"

Post a Comment

Powered by Blogger.