Search

Grogi Nantikan Rilis Data Ekonomi, Wall Street akan Koreksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini: kontrak futures indeks Dow Jones dan S&P 500 mengimplikasikan penurunan masing-masing sebesar 9 dan 2 poin, sementara indeks Nasdaq Composite diimplikasikan turun sebesar 7 poin.

Pelaku pasar grogi dalam menantikan rilis data ekonomi AS. Pada pukul 19:30 WIB, angka pertumbuhan pemesanan barang tahan lama inti (core durable goods orders) periode Februari 2019 akan dirilis. Konsensus untuk data ini berada di level 0,3% MoM, seperti dilansir dari Forex Factory. Rilis data ini akan dijadikan acuan oleh investor untuk mengukur kekuatan ekonomi Negeri Paman Sam.

Saat ini, tengah muncul kekhawatiran bahwa perekonomian AS sedang berada dalam tekanan yang signifikan. Maklum, kemarin (1/4/2019) penjualan barang-barang ritel periode Februari 2019 diumumkan terkontraksi sebesar 0,2% secara bulanan. Padahal, konsensus memperkirakan akan ada pertumbuhan sebesar 0,3%, seperti dilansir dari Forex Factory. Pada bulan Januari, penjualan barang-barang ritel tumbuh hingga 0,7% MoM.

Saat ini, indikator yang dijadikan acuan oleh investor guna mengukur potensi resesi di AS yakni selisih (spread) antara imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 3 bulan dan 10 tahun memang sedang berada dalam posisi yang terbilang aman.

Pada perdagangan hari ini, yield obligasi tenor 3 bulan berada di level 2,4177%, lebih rendah dibandingkan yield tenor 10 tahun di level 2,4795%. Padahal, beberapa hari yang lalu yield tenor 3 bulan sempat lebih tinggi dari tenor 10 tahun atau yang dikenal dengan istilah inversi (indikasi datangnya resesi).

Jika data pemesanan barang tahan lama inti tak mampu menyamai ekspektasi, bisa jadi inversi akan kembali terjadi dan memantik aksi jual secara besar-besaran di pasar saham AS.

Di sisi lain, optimsime terkait damai dagang AS-China membatasi pelemahan Wall Street. Pada pekan ini, negosiasi dagang AS-China akan digelar di Washington pasca pada pekan kemarin digelar di Beijing.

Delegasi AS masih akan dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, sementara delegasi China tetap akan dikomandoi oleh Liu He yang merupakan Wakil Perdana Menteri.

Pasca negosiasi selama 2 hari pada pekan lalu usai, China memutuskan untuk menunda kenaikan bea masuk atas produk otomotif dan suku cadang asal AS yang semestinya berlaku pada 2 April. Sejatinya, bea masuk atas produk tersebut akan naik dari 10% menjadi 25%, tetapi diputuskan ditunda.

"Langkah ini bertujuan untuk melanjutkan atmosfer positif dari perundingan kedua negara. Ini merupakan langkah konkret China untuk mendorong negosiasi perdagangan bilateral. Kami berharap AS bisa bekerja sama dengan China untuk mempercepat proses negosiasi dan mencapai tujuan menghapus ketegangan dagang," papar keterangan tertulis dari kantor Dewan Negara China, seperti dikutip dari Reuters.

Pada hari ini, tidak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2uDtvgR

April 03, 2019 at 01:28AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Grogi Nantikan Rilis Data Ekonomi, Wall Street akan Koreksi"

Post a Comment

Powered by Blogger.